Saturday, 18 October 2014

Tiga pemain pilar Persis absen lawan PSCS

Tiga pemain pilar Persis absen lawan PSCS



CILACAP - Tiga pemain pilar Persis Solo tidak bisa diturunkan melawan tim tuan rumah PSCS dalam pertandingan delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Wijaya Kusuma Cilacap Jawa Tengah, Sabtu (18/10).

"Kami telah membawa 18 pemain, sedangkan tiga pemain lainnya harus absen melawan PSCS Cilacap," kata Pelatih Persis Solo Widyantoro bersama rombongan pemain menuju Cilacap, sebelum meninggalkan Kota Solo, Kamis siang.

Menurut Widyuantoro, tiga pemainnya yang harus absen melawan PSCS yakni Ainudin Defira (depan) karena terkena akumulasi kartu kuning, sedangkan dua lainnya Liswanto dan Sabani (stopper) mengalami cedera cukup serius.

Meskipun, Persis tidak diperkuat tiga pemainnya, tetapi pelatih Widyantoro masih banyak pilihan saat menghadapi PSCS. Karena, timnya masih mempunyai banyak stok pemain muda yang tidak kalah kualitasnya dengan seniornya.

"Kami masih banyak pilihan dan timnya siap tempur dalam pertandingan penentuan untuk dapat merebut poin di kandang Cilacap," katanya.

Menurut dia, satu pemainnya Sabani yang menempati di lini belakang diharapkan kondisi cederanya bisa memulih sebelum pertandingan lawan PSCS, sehingga dia bisa menyusul ke Cilacap untuk memperkuat lini belakangnya.

Pemain Persis kelihatan bersemangat dan menginginkan timnya bisa lolos ke semifinal. Sehingga Ferryanto dan kawan-kawan siap mencuri poin di kandang PSCS agar memudahkan ke babak selanjutnya.

Persis pada pertandingan sebelumnya melawan PSCS di Solo, beberapa waktu lalu, menang dengan skor 1-0. Tetapi, Widyantoro sudah meminta agar pemainnya tetap bermain lepas dan tenang serta jangan mudah terpancing permainan tim tuan rumah.

"Kami pada pertemuan pertama mengalahkan PSCS hanya 1-0. Kami sebenarnya banyak peluangan, tetapi hanya satu gol yang tercipta," katanya.

Widyantoro berharap pemainnya bisa bermain lebih tenang dan terbuka, sehingga jika ada peluang dapat diselesaikan dengan baik. Anaak-anak harus bermain lebih tenang dibading prtandingan pertama.

Persis ke Cilacap membawa 18 pemain yakni penjaga gawang, Agung Prasetyo, Johan Setiawan, barisan belakang ada Dwi Joko, Onana, Hendri Aprilianto, Fandi Edy, Very Rusgiantoro

Di lini tengah ada Bayu Nugroho, Andrid Wibawa, Wahyu Fitranto, Tinton Suharto, Dedi Cahyo, Javad Moradi, Akbar Riansyah, sedangkan sektor depannya, Yanuar Ruspuspito, Ferry Anto, Robi Fajar, dan Chandra Waskito.

PSCS dirotasi hadapi Persis

PSCS dirotasi hadapi Persis

Pesepakbola PSCS Cilacap Haudi Abdillah (35) mengawal pergerakan pemain Persis Solo Ainudin Devira (9) pada pertandingan sepak bola babak 8 besar Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Jateng, Minggu (12/10) petang. Persis Solo memenangkan pertandingan dengan skor 1-0.
Cilacap (ANTARA News) - Sejumlah pemain PSCS dirotasi untuk menghadapi Persis Solo dalam laga lanjutan babak delapan besar Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama 2014 di Stadion Wijayakusuma, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (18/10) malam.

"Kondisi pemain kami memang banyak yang cedera sehingga beberapa pemain kami dirotasi sebaik mungkin. Dengan demikian jika terjadi perubahan komposisi pemain, mudah-mudahan adik-adik tidak mengalami kesulitan dalam membentuk organisasi permainan," kata pelatih PSCS Gatot Barnowo, di Cilacap, Jumat.

Ia mengakui bahwa beberapa pemain PSCS dalam kondisi kurang fit sehingga tidak dapat diturunkan saat menjamu Persis Solo.

Dalam hal ini, kata dia, sedikitnya empat pemain pilar PSCS yang kemungkinan tidak dapat diturunkan, yakni Taryono, Heru Nerli, Elvis Neilson, dan Gunaryo.

"Taryono kemungkinan besok (Sabtu, red.) tidak bisa kami turunkan, makanya kami siapkan Saeful Bahri sebagai pengganti. Mudah-mudahan Saeful Bahri bisa langsung nyetel dan bisa memberikan kepercayaan kepada pelatih maupun tim," katanya.

Kendati PSCS baru mendapatkan satu poin, dia mengatakan bahwa seluruh tim yang tergabung dalam grup P masih memiliki peluang untuk lolos ke babak empat besar.

Oleh karena itu, kata dia, sekecil apapun peluang yang ada harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh PSCS.

"Kami dengan Solo (Persis, red.) tetap main terbuka dan mudah-mudahan pertandingan pun berjalan fair. Apalagi ini sama-sama tim dari Jateng, sehingga siapa yang menang, memang itu tim yang paling siap," katanya.

Ia mengharapkan Persis Solo dapat menurunkan pemain dengan kekuatan penuh sehingga pertandingan akan berjalan menarik.

Terkait prediksi pemain PSCS yang akan diturunkan, Gatot mengatakan bahwa posisi libero dipercayakan kepada Haudi Abdullah, sedangkan "stopper" diisi Erick Awaoundja dan Muhammad Arifin.

Sementara untuk bek kanan dan bek kiri, kata dia, kemungkinan akan dipercayakan kepada Julia Mardianus dan Asep Rudianto, lini tengah tetap diisi Rastiawan, Andesi, dan Saeful Amar, sedangkan lini depan Roberto Kwateh dan Saeful Bahri.

"Posisi penjaga gawang nanti kami lakukan rotasi, mungkin Wendra Kanasta yang akan diturunkan. Kami ingin mengangkat kembali mental Ega Rizky karena dalam beberapa pertandingan kebobolan terus sehingga tidak bisa memenangkan pertandingan, jangan sampai dia ngedrop," katanya.

Seorang pelajar SMA hilang di Pantai Cilacap

Seorang pelajar SMA hilang di Pantai Cilacaptenggelam, korban tenggelam, terbawa arus, ilustrasi
Korban bernama Aditya Fiantoro (15), warga Jalan Kendeng, Cilacap Tengah,"
Cilacap (ANTARA News) - Seorang pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Cilacap dilaporkan hilang akibat tenggelam di pantai sekitar Jalan Kalimantan, Cilacap, Jawa Tengah.

"Korban bernama Aditya Fiantoro (15), warga Jalan Kendeng, Cilacap Tengah," kata Koordinator Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap Tri Joko Priyono di Cilacap, Selasa malam.

Menurut dia, peristiwa nahas itu pertama kali diketahui salah seorang anggota SAR Wijayakusuma, Darwan, sekitar pukul 16.15 WIB, dan langsung dilaporkan ke Basarnas Pos SAR Cilacap.

Berdasarkan informasi dari Darwan, kata dia, peristiwa nahas itu terjadi saat korban bersama tiga teman sekolahnya sedang mandi di pantai.

Karena asyiknya bermain, lanjut dia, korban bersama rekan-rekannya tidak menyadari jika ada gelombang setinggi 3 meter yang datang dan langsung menghantam mereka.

Akibat hantaman gelombang itu, tubuh Aditya Fiantoro terseret ke tengah pantai hingga akhirnya hilang, sedangkan tiga rekan korban dapat diselamatkan.

"Setelah menerima informasi tersebut, kami segera menyiapkan tujuh personel Basarnas beserta peralatan lengkap untuk diterjunkan ke lokasi kejadian guna mencari korban. Hingga malam ini, kami masih menyisir sekitar lokasi kejadian," katanya.

Selain Basarnas, kata dia, upaya pencarian korban juga melibatkan personel SAR Wijayakusuma, Satuan Polisi Air Kepolisian Resor Cilacap, dan Kepolisian Sektor Cilacap Tengah, serta dibantu guru SMAN 2 Cilacap.

Friday, 17 October 2014

Polisi Ringkus 10 Terduga Penyerangan Bus Suporter PSCS Cilacap

Polisi Ringkus 10 Terduga Penyerangan Bus Suporter PSCS Cilacap


10 orang yang di duga kuat turut melakukan penyerangab saat dibawa dari mapolsek Depok Timur ke Mapolres sleman


CILACAP
— Dalam hitungan jam, jajaran Polres Sleman bisa mengamankan 10 orang yang diduga kuat turut serta merusak dan menyerang bus rombongan suporter PSCS Cilacap pada Minggu (12/10/2014) malam. Para terduga penyerangan tersebut yakni TY, ID, NG, GS, EK, PJ, SP, IR, SJ, dan GH.

Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin menjelaskan, peristiwa perusakan terjadi pada Minggu (12/10/2014) sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, bus supoter PSCS Cilacap dalam perjalanan pulang dari menyaksikan pertandingan sepak bola di Solo. Ketika melewati Jalan Solo, tepatnya di depan lokasi parkir bandara bus, bus dirusak oleh sekelompok orang.

"Tadi malam langsung kita lakukan olah TKP. Kita kejar para pelakunya, dan 10 orang diamankan," jelas Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin saat ditemui di Mapolres Sleman, Senin (13/10/2014).

Ihsan mengungkapkan, setelah merusak bus, para pelaku lantas melarikan diri. Namun, kini mereka sudah ditangkap. "Masih ada kemungkinan (pelaku) bertambah," ujarnya.

Terkait motif di balik penyerangan, Ihsan mengaku belum mengetahuinya secara pasti. Pihaknya masih akan mendalami apakah kejadian itu bermotif dendam antar-suporter atau karena permasalahan individu. Menurut dia, akibat penyerangan itu, sekitar tujuh orang mengalami luka ringan dan satu orang meninggal dunia. Korban luka ringan telah ditangani, sementara korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit Sarjito untuk menjalani visum.

"Belum tahu, apakah meninggal karena jatuh dari bus, kan dilempari, atau meninggal karena hal lain, akan kita lihat berdasarkan hasil visum," tandasnya.

Sementara itu, Lilik Yulianto, Ketua Slemania, saat ditemui di sela menemani suporter PSCS Cilacap di Mapolsek Depok Timur, menyesalkan peristiwa penyerangan itu.

"Saya menyesalkan dan menyayangkan kejadian ini. Tugas suporter itu kan memberi suport. Setelah selesai pertandingan, ya tetap bersaudara, bukan malah bermusuhan," tegasnya.

Ia berharap agar semua suporter bisa bersikap dewasa, menjaga persaudaraan dan persahabatan, meski tim yang disayangi kalah atau menang.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, bus yang ditumpangi puluhan suporter PSCS Cilacap, Minggu malam, diserang oleh sekelompok orang bercadar di Jalan Solo, tepatnya di depan lapangan parkir Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Akibat penyerangan itu, satu orang suporter meninggal dunia dan beberapa orang mengalami luka-luka akibat sabetan pedang serta lemparan batu.

CILACAP, Usai Mencuri, Pekerja Pertamina Ini Tenggelam dan Tewas

Usai Mencuri, Pekerja Pertamina Ini Tenggelam dan Tewas



Cilacap :
Seorang tersangka pencurian batu gerinda milik PT Adhi Karya Cilacap ditemukan tewas setelah sempat kabur dan tenggelam di perairan Kalidonan, Cilacap, Rabu (15/10) malam.

Tersangka yang diketahui bernama Senja (25) ini tercatat sebagai pekerja alih daya Pertamina RU IV Cilacap.

“Korban tenggelam sekaligus tersangka pencurian ditemukan pertama kali oleh nelayan setempat, sekitar pukul 21.00 WIB,” kata Koordinator Basarnas Cilacap, Tri Joko Priyono, Kamis (16/10) pagi.

Saat itu, lanjut Tri, nelayan melihat sesosok tubuh yang sedang mengambang di pinggiran sekitar 50 meter ke utara dari tempat kejadian.

“Setelah dipastikan jasad itu adalah Senja nelayan langsung menghubungi Tim SAR Gabungan yang memang tengah berjaga di sekitar lokasi,” ungkapnya.

Jenazah Senja kemudian dibawa ke RSUD Cilacap untuk diotopsi, selanjutnya diserahkan kepada Polres Cilacap untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sebelumnya, Senja yang merupakan warga Kelurahan Lomanis RT 02 RW 04, Kecamatan Cilacap Tengah ini diduga melakukan pencurian batu gerinda di komplek Kawasan Industri Cilacap pada Selasa (14/10/2014) malam.

Aksinya diketahui petugas keamanan PT Adikarya yang segera melakukan pengejaran. Diduga karena panik, tersangka tanpa pikir panjang langsung menceburkan diri ke perairan Kali Donan, tidak jauh dari lokasi pencurian.

Sementara upaya pencarian dilakukan dengan melibatkan Basarnas Cilacap bersama tim SAR gabungan, yang terdiri SAR Cilacap, Cilacap Rescue, RAPI Rescue Cilacap, Satuan Polisi Air Polres Cilacap, Polsek Cilacap Tengah, dan para pekerja PT Adikarya Cilacap.

470 Siswa TK Maos Ikuti Manasik Haji

470 Siswa TK Maos Ikuti Manasik Haji




Cilacap :
Sebanyak 470 anak-anak TK se-Kecamatan Maos mengikuti kegiatan manasik haji yang dipusatkan di lapangan PJKA Maos, Kamis (16/10) pagi.

Ratusan peserta yang terbagi dalam 13 kloter ini terlihat cukup antusias mengikuti setiap tahapan manasik dan dengan fasih melafalkan kalimat Talbiyah.

“Kegiatan rutin tahunan ini bertujuan memperkenalkan tata cara pelaksanaan rukun  Islam kelima kepada anak TK agar bisa tertanam sejak dini” jelas Ketua Panitia Manasik Haji dari Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Maos, Hartati.

Menurutnya penyelenggaraan manasik haji tahun ini merupakan pelaksaaan ke-5 di mana setiap tahunnya dilaksanakan di tempat berbeda.

Hartai menyebutkan, para peserta berasal dari 13 TK di Maos masing-masing TK Pertiwi Karangreja, TK Al-Munawaroh, TK Aisyiah Panisihan, TK Pertiwi Setyorini, TK Diponegoro Panisihan, TK Pertiwi Klapagada, TK Pertiwi Ahmad Yani, TK Diponegoro Kalijaran, TK Dharmawanita Karangrena, TK Aisyiah Maos, TK Pertiwi Glempang, TK Siwi Peni dan TK Tunas Harapan.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Camat Maos, Oktriviyanto, Kepala UPT Disdikpora Maos, Sutarno, Ketua MUI Maos, Kyai Jumari Masduki dan pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Maos.

Pemerhati ; Vandalisme adalah Fenomena Pre-Crime

Pemerhati ; Vandalisme adalah Fenomena Pre-Crime



Cilacap
: Aksi vandalisme atau coret-coretan di tembok, dinding, atau pagar baik milik pribadi maupun pemerintah ternyata bukan sekedar coretan biasa.

Aksi tidak terpuji ini menjadi sebuah media dialog visual, di mana pelaku secara ekspresif mengungkapkan pesan-pesan secara terbuka karena merasa tidak lagi mendapatkan perhatian.

Jika hal ini dibiarkan tanpa upaya mengatasinya, pada gilirannya akan muncul masalah sosial yang lebih besar karena vandalisme merupakan bibit-bibit pra-kriminal (pre-crime).

Pendapat itu diungkapkan oleh Pemerhati Masalah Sosial Cilacap, Henry Krijgsman, menanggapi aksi-aksi vandalisme yang semakin meresahkan masyarakat akhir-akhir ini.

Henry mengungkapkan keprihatinannya aksi vandalisme kini ditemui di hampir semua sudut ruang publik di kota Cilacap.

"Bahkan yang lebih menyedihkan bangunan tembok milik Pemkab Cilacap yang notabene merupakan sebuah situs sejarah tidak luput dari kebrutalan aksi para vandalis" jelasnya.

Menurutnya, aksi para vandalis harus mendapatkan perhatian serius dan jangan sampai dianggap sebagai hal sepele.

"Membiarkan coretan-coretan di tembok tetap ada, itu sama saja memberikan legalitas pada aksi mereka. Tunggu saja, fenomena ini akan berlanjut pada persoalan sosial lain seperti pelanggaran dalam berlalu lintas, peningkatan kriminal, karena ketidakteraturan menjadi hal yang dibiarkan" ungkapnya.

Untuk mengatasi persoalan ini Henry menyebutkan pemerintah berkuasa, seniman dan aparat keamanan harus bergerak bersama.

Upaya yang bisa dilakukan antara lain menutup coretan itu dengan mengecat ulang, namun hal ini diakui butuh anggaran yang tidak sedikit.

"Yang tidak kalah penting, peran serta seniman memberikan edukasi dan media pembelajaran untuk membedakan antara seni melukis tembok seperti graffiti maupun mural yang jelas bertema dan bermakna, dengan vandalisme yang tidak teratur dan terkesan ngawur" pungkasnya.