Saturday 18 October 2014

Tiga pemain pilar Persis absen lawan PSCS

Tiga pemain pilar Persis absen lawan PSCS



CILACAP - Tiga pemain pilar Persis Solo tidak bisa diturunkan melawan tim tuan rumah PSCS dalam pertandingan delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Wijaya Kusuma Cilacap Jawa Tengah, Sabtu (18/10).

"Kami telah membawa 18 pemain, sedangkan tiga pemain lainnya harus absen melawan PSCS Cilacap," kata Pelatih Persis Solo Widyantoro bersama rombongan pemain menuju Cilacap, sebelum meninggalkan Kota Solo, Kamis siang.

Menurut Widyuantoro, tiga pemainnya yang harus absen melawan PSCS yakni Ainudin Defira (depan) karena terkena akumulasi kartu kuning, sedangkan dua lainnya Liswanto dan Sabani (stopper) mengalami cedera cukup serius.

Meskipun, Persis tidak diperkuat tiga pemainnya, tetapi pelatih Widyantoro masih banyak pilihan saat menghadapi PSCS. Karena, timnya masih mempunyai banyak stok pemain muda yang tidak kalah kualitasnya dengan seniornya.

"Kami masih banyak pilihan dan timnya siap tempur dalam pertandingan penentuan untuk dapat merebut poin di kandang Cilacap," katanya.

Menurut dia, satu pemainnya Sabani yang menempati di lini belakang diharapkan kondisi cederanya bisa memulih sebelum pertandingan lawan PSCS, sehingga dia bisa menyusul ke Cilacap untuk memperkuat lini belakangnya.

Pemain Persis kelihatan bersemangat dan menginginkan timnya bisa lolos ke semifinal. Sehingga Ferryanto dan kawan-kawan siap mencuri poin di kandang PSCS agar memudahkan ke babak selanjutnya.

Persis pada pertandingan sebelumnya melawan PSCS di Solo, beberapa waktu lalu, menang dengan skor 1-0. Tetapi, Widyantoro sudah meminta agar pemainnya tetap bermain lepas dan tenang serta jangan mudah terpancing permainan tim tuan rumah.

"Kami pada pertemuan pertama mengalahkan PSCS hanya 1-0. Kami sebenarnya banyak peluangan, tetapi hanya satu gol yang tercipta," katanya.

Widyantoro berharap pemainnya bisa bermain lebih tenang dan terbuka, sehingga jika ada peluang dapat diselesaikan dengan baik. Anaak-anak harus bermain lebih tenang dibading prtandingan pertama.

Persis ke Cilacap membawa 18 pemain yakni penjaga gawang, Agung Prasetyo, Johan Setiawan, barisan belakang ada Dwi Joko, Onana, Hendri Aprilianto, Fandi Edy, Very Rusgiantoro

Di lini tengah ada Bayu Nugroho, Andrid Wibawa, Wahyu Fitranto, Tinton Suharto, Dedi Cahyo, Javad Moradi, Akbar Riansyah, sedangkan sektor depannya, Yanuar Ruspuspito, Ferry Anto, Robi Fajar, dan Chandra Waskito.

PSCS dirotasi hadapi Persis

PSCS dirotasi hadapi Persis

Pesepakbola PSCS Cilacap Haudi Abdillah (35) mengawal pergerakan pemain Persis Solo Ainudin Devira (9) pada pertandingan sepak bola babak 8 besar Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Jateng, Minggu (12/10) petang. Persis Solo memenangkan pertandingan dengan skor 1-0.
Cilacap (ANTARA News) - Sejumlah pemain PSCS dirotasi untuk menghadapi Persis Solo dalam laga lanjutan babak delapan besar Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama 2014 di Stadion Wijayakusuma, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (18/10) malam.

"Kondisi pemain kami memang banyak yang cedera sehingga beberapa pemain kami dirotasi sebaik mungkin. Dengan demikian jika terjadi perubahan komposisi pemain, mudah-mudahan adik-adik tidak mengalami kesulitan dalam membentuk organisasi permainan," kata pelatih PSCS Gatot Barnowo, di Cilacap, Jumat.

Ia mengakui bahwa beberapa pemain PSCS dalam kondisi kurang fit sehingga tidak dapat diturunkan saat menjamu Persis Solo.

Dalam hal ini, kata dia, sedikitnya empat pemain pilar PSCS yang kemungkinan tidak dapat diturunkan, yakni Taryono, Heru Nerli, Elvis Neilson, dan Gunaryo.

"Taryono kemungkinan besok (Sabtu, red.) tidak bisa kami turunkan, makanya kami siapkan Saeful Bahri sebagai pengganti. Mudah-mudahan Saeful Bahri bisa langsung nyetel dan bisa memberikan kepercayaan kepada pelatih maupun tim," katanya.

Kendati PSCS baru mendapatkan satu poin, dia mengatakan bahwa seluruh tim yang tergabung dalam grup P masih memiliki peluang untuk lolos ke babak empat besar.

Oleh karena itu, kata dia, sekecil apapun peluang yang ada harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh PSCS.

"Kami dengan Solo (Persis, red.) tetap main terbuka dan mudah-mudahan pertandingan pun berjalan fair. Apalagi ini sama-sama tim dari Jateng, sehingga siapa yang menang, memang itu tim yang paling siap," katanya.

Ia mengharapkan Persis Solo dapat menurunkan pemain dengan kekuatan penuh sehingga pertandingan akan berjalan menarik.

Terkait prediksi pemain PSCS yang akan diturunkan, Gatot mengatakan bahwa posisi libero dipercayakan kepada Haudi Abdullah, sedangkan "stopper" diisi Erick Awaoundja dan Muhammad Arifin.

Sementara untuk bek kanan dan bek kiri, kata dia, kemungkinan akan dipercayakan kepada Julia Mardianus dan Asep Rudianto, lini tengah tetap diisi Rastiawan, Andesi, dan Saeful Amar, sedangkan lini depan Roberto Kwateh dan Saeful Bahri.

"Posisi penjaga gawang nanti kami lakukan rotasi, mungkin Wendra Kanasta yang akan diturunkan. Kami ingin mengangkat kembali mental Ega Rizky karena dalam beberapa pertandingan kebobolan terus sehingga tidak bisa memenangkan pertandingan, jangan sampai dia ngedrop," katanya.

Seorang pelajar SMA hilang di Pantai Cilacap

Seorang pelajar SMA hilang di Pantai Cilacaptenggelam, korban tenggelam, terbawa arus, ilustrasi
Korban bernama Aditya Fiantoro (15), warga Jalan Kendeng, Cilacap Tengah,"
Cilacap (ANTARA News) - Seorang pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Cilacap dilaporkan hilang akibat tenggelam di pantai sekitar Jalan Kalimantan, Cilacap, Jawa Tengah.

"Korban bernama Aditya Fiantoro (15), warga Jalan Kendeng, Cilacap Tengah," kata Koordinator Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap Tri Joko Priyono di Cilacap, Selasa malam.

Menurut dia, peristiwa nahas itu pertama kali diketahui salah seorang anggota SAR Wijayakusuma, Darwan, sekitar pukul 16.15 WIB, dan langsung dilaporkan ke Basarnas Pos SAR Cilacap.

Berdasarkan informasi dari Darwan, kata dia, peristiwa nahas itu terjadi saat korban bersama tiga teman sekolahnya sedang mandi di pantai.

Karena asyiknya bermain, lanjut dia, korban bersama rekan-rekannya tidak menyadari jika ada gelombang setinggi 3 meter yang datang dan langsung menghantam mereka.

Akibat hantaman gelombang itu, tubuh Aditya Fiantoro terseret ke tengah pantai hingga akhirnya hilang, sedangkan tiga rekan korban dapat diselamatkan.

"Setelah menerima informasi tersebut, kami segera menyiapkan tujuh personel Basarnas beserta peralatan lengkap untuk diterjunkan ke lokasi kejadian guna mencari korban. Hingga malam ini, kami masih menyisir sekitar lokasi kejadian," katanya.

Selain Basarnas, kata dia, upaya pencarian korban juga melibatkan personel SAR Wijayakusuma, Satuan Polisi Air Kepolisian Resor Cilacap, dan Kepolisian Sektor Cilacap Tengah, serta dibantu guru SMAN 2 Cilacap.

Friday 17 October 2014

Polisi Ringkus 10 Terduga Penyerangan Bus Suporter PSCS Cilacap

Polisi Ringkus 10 Terduga Penyerangan Bus Suporter PSCS Cilacap


10 orang yang di duga kuat turut melakukan penyerangab saat dibawa dari mapolsek Depok Timur ke Mapolres sleman


CILACAP
— Dalam hitungan jam, jajaran Polres Sleman bisa mengamankan 10 orang yang diduga kuat turut serta merusak dan menyerang bus rombongan suporter PSCS Cilacap pada Minggu (12/10/2014) malam. Para terduga penyerangan tersebut yakni TY, ID, NG, GS, EK, PJ, SP, IR, SJ, dan GH.

Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin menjelaskan, peristiwa perusakan terjadi pada Minggu (12/10/2014) sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, bus supoter PSCS Cilacap dalam perjalanan pulang dari menyaksikan pertandingan sepak bola di Solo. Ketika melewati Jalan Solo, tepatnya di depan lokasi parkir bandara bus, bus dirusak oleh sekelompok orang.

"Tadi malam langsung kita lakukan olah TKP. Kita kejar para pelakunya, dan 10 orang diamankan," jelas Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin saat ditemui di Mapolres Sleman, Senin (13/10/2014).

Ihsan mengungkapkan, setelah merusak bus, para pelaku lantas melarikan diri. Namun, kini mereka sudah ditangkap. "Masih ada kemungkinan (pelaku) bertambah," ujarnya.

Terkait motif di balik penyerangan, Ihsan mengaku belum mengetahuinya secara pasti. Pihaknya masih akan mendalami apakah kejadian itu bermotif dendam antar-suporter atau karena permasalahan individu. Menurut dia, akibat penyerangan itu, sekitar tujuh orang mengalami luka ringan dan satu orang meninggal dunia. Korban luka ringan telah ditangani, sementara korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit Sarjito untuk menjalani visum.

"Belum tahu, apakah meninggal karena jatuh dari bus, kan dilempari, atau meninggal karena hal lain, akan kita lihat berdasarkan hasil visum," tandasnya.

Sementara itu, Lilik Yulianto, Ketua Slemania, saat ditemui di sela menemani suporter PSCS Cilacap di Mapolsek Depok Timur, menyesalkan peristiwa penyerangan itu.

"Saya menyesalkan dan menyayangkan kejadian ini. Tugas suporter itu kan memberi suport. Setelah selesai pertandingan, ya tetap bersaudara, bukan malah bermusuhan," tegasnya.

Ia berharap agar semua suporter bisa bersikap dewasa, menjaga persaudaraan dan persahabatan, meski tim yang disayangi kalah atau menang.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, bus yang ditumpangi puluhan suporter PSCS Cilacap, Minggu malam, diserang oleh sekelompok orang bercadar di Jalan Solo, tepatnya di depan lapangan parkir Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Akibat penyerangan itu, satu orang suporter meninggal dunia dan beberapa orang mengalami luka-luka akibat sabetan pedang serta lemparan batu.

CILACAP, Usai Mencuri, Pekerja Pertamina Ini Tenggelam dan Tewas

Usai Mencuri, Pekerja Pertamina Ini Tenggelam dan Tewas



Cilacap :
Seorang tersangka pencurian batu gerinda milik PT Adhi Karya Cilacap ditemukan tewas setelah sempat kabur dan tenggelam di perairan Kalidonan, Cilacap, Rabu (15/10) malam.

Tersangka yang diketahui bernama Senja (25) ini tercatat sebagai pekerja alih daya Pertamina RU IV Cilacap.

“Korban tenggelam sekaligus tersangka pencurian ditemukan pertama kali oleh nelayan setempat, sekitar pukul 21.00 WIB,” kata Koordinator Basarnas Cilacap, Tri Joko Priyono, Kamis (16/10) pagi.

Saat itu, lanjut Tri, nelayan melihat sesosok tubuh yang sedang mengambang di pinggiran sekitar 50 meter ke utara dari tempat kejadian.

“Setelah dipastikan jasad itu adalah Senja nelayan langsung menghubungi Tim SAR Gabungan yang memang tengah berjaga di sekitar lokasi,” ungkapnya.

Jenazah Senja kemudian dibawa ke RSUD Cilacap untuk diotopsi, selanjutnya diserahkan kepada Polres Cilacap untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sebelumnya, Senja yang merupakan warga Kelurahan Lomanis RT 02 RW 04, Kecamatan Cilacap Tengah ini diduga melakukan pencurian batu gerinda di komplek Kawasan Industri Cilacap pada Selasa (14/10/2014) malam.

Aksinya diketahui petugas keamanan PT Adikarya yang segera melakukan pengejaran. Diduga karena panik, tersangka tanpa pikir panjang langsung menceburkan diri ke perairan Kali Donan, tidak jauh dari lokasi pencurian.

Sementara upaya pencarian dilakukan dengan melibatkan Basarnas Cilacap bersama tim SAR gabungan, yang terdiri SAR Cilacap, Cilacap Rescue, RAPI Rescue Cilacap, Satuan Polisi Air Polres Cilacap, Polsek Cilacap Tengah, dan para pekerja PT Adikarya Cilacap.

470 Siswa TK Maos Ikuti Manasik Haji

470 Siswa TK Maos Ikuti Manasik Haji




Cilacap :
Sebanyak 470 anak-anak TK se-Kecamatan Maos mengikuti kegiatan manasik haji yang dipusatkan di lapangan PJKA Maos, Kamis (16/10) pagi.

Ratusan peserta yang terbagi dalam 13 kloter ini terlihat cukup antusias mengikuti setiap tahapan manasik dan dengan fasih melafalkan kalimat Talbiyah.

“Kegiatan rutin tahunan ini bertujuan memperkenalkan tata cara pelaksanaan rukun  Islam kelima kepada anak TK agar bisa tertanam sejak dini” jelas Ketua Panitia Manasik Haji dari Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Maos, Hartati.

Menurutnya penyelenggaraan manasik haji tahun ini merupakan pelaksaaan ke-5 di mana setiap tahunnya dilaksanakan di tempat berbeda.

Hartai menyebutkan, para peserta berasal dari 13 TK di Maos masing-masing TK Pertiwi Karangreja, TK Al-Munawaroh, TK Aisyiah Panisihan, TK Pertiwi Setyorini, TK Diponegoro Panisihan, TK Pertiwi Klapagada, TK Pertiwi Ahmad Yani, TK Diponegoro Kalijaran, TK Dharmawanita Karangrena, TK Aisyiah Maos, TK Pertiwi Glempang, TK Siwi Peni dan TK Tunas Harapan.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Camat Maos, Oktriviyanto, Kepala UPT Disdikpora Maos, Sutarno, Ketua MUI Maos, Kyai Jumari Masduki dan pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Maos.

Pemerhati ; Vandalisme adalah Fenomena Pre-Crime

Pemerhati ; Vandalisme adalah Fenomena Pre-Crime



Cilacap
: Aksi vandalisme atau coret-coretan di tembok, dinding, atau pagar baik milik pribadi maupun pemerintah ternyata bukan sekedar coretan biasa.

Aksi tidak terpuji ini menjadi sebuah media dialog visual, di mana pelaku secara ekspresif mengungkapkan pesan-pesan secara terbuka karena merasa tidak lagi mendapatkan perhatian.

Jika hal ini dibiarkan tanpa upaya mengatasinya, pada gilirannya akan muncul masalah sosial yang lebih besar karena vandalisme merupakan bibit-bibit pra-kriminal (pre-crime).

Pendapat itu diungkapkan oleh Pemerhati Masalah Sosial Cilacap, Henry Krijgsman, menanggapi aksi-aksi vandalisme yang semakin meresahkan masyarakat akhir-akhir ini.

Henry mengungkapkan keprihatinannya aksi vandalisme kini ditemui di hampir semua sudut ruang publik di kota Cilacap.

"Bahkan yang lebih menyedihkan bangunan tembok milik Pemkab Cilacap yang notabene merupakan sebuah situs sejarah tidak luput dari kebrutalan aksi para vandalis" jelasnya.

Menurutnya, aksi para vandalis harus mendapatkan perhatian serius dan jangan sampai dianggap sebagai hal sepele.

"Membiarkan coretan-coretan di tembok tetap ada, itu sama saja memberikan legalitas pada aksi mereka. Tunggu saja, fenomena ini akan berlanjut pada persoalan sosial lain seperti pelanggaran dalam berlalu lintas, peningkatan kriminal, karena ketidakteraturan menjadi hal yang dibiarkan" ungkapnya.

Untuk mengatasi persoalan ini Henry menyebutkan pemerintah berkuasa, seniman dan aparat keamanan harus bergerak bersama.

Upaya yang bisa dilakukan antara lain menutup coretan itu dengan mengecat ulang, namun hal ini diakui butuh anggaran yang tidak sedikit.

"Yang tidak kalah penting, peran serta seniman memberikan edukasi dan media pembelajaran untuk membedakan antara seni melukis tembok seperti graffiti maupun mural yang jelas bertema dan bermakna, dengan vandalisme yang tidak teratur dan terkesan ngawur" pungkasnya.

Lagi, Mega Proyek RFCC Dibobol Pekerja

Lagi, Mega Proyek RFCC Dibobol Pekerja



Cilacap : Untuk ke sekian kalinya proyek Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Pertamina Cilacap kebobolan.

Beragam jenis kabel bernilai jutaan rupiah dicuri oleh pekerja  mega proyek tersebut.

Polisi bergerak cepat dan tanpa kesulitan berhasil tiga tersangka sedangkan 2 lainnya kini berstatus buron.

Ketiga tersangka yakni AA (27) dan IND (25) asal Cirebon, Jawa Barat serta WLY (24), warga Kelurahan Donan, Cilacap Tengah.

Mereka mencuri di dua lokasi yang berbeda di dalam area proyek RFCC.

Menurut Kapolres Cilacap, AKBP Andry Triaspoetra melalui Kasat Reskrim, AKP Malik Fahrin Husnul Aqif pencurian dilakukan tersangka di area 49 dan area 9 proyek RFCC.

"AA dan IND mengambil satu rol kabel las sedangkan WLY membawa kabur kabel power berdiameter 3 centimeter yang dipotong menjadi 16 bagian dengan panjang masing-masing antara 1 hingga 2 meter" jelasnya.

Dari tersangka polisi menyita barang bukti seperti kabel las sisa hasil curian, dan kabel power serta sebuah mobil pikap bernomor polisi R-1790-MH yang digunakan para tersangka untuk membawa hasil curian keluar dari area proyek

Ketiga tersangka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian disertai pemberatan dan terancam hukuman maksimal 7 tahun penjara.

Mereka mendekam di sel tahanan Mapolres Cilacap untuk penyidikan dan proses hukum lebih lanjut.

Malik menegaskan dari keterangan ketiga tersangka diperoleh 2 nama tersangka lain S dan Y yang saat ini dalam pengejaran.

CILACAP, Polisi Sikat Pelaku Judi

Polisi Sikat Pelaku Judi

judi oke 1

Jangan berani-berani melakukan tindak pidana perjudian. Sebab, Polres Cilacap saat ini tengah menggencarkan penangkapan terhadap setiap pelaku tindak perjudian. Bahkan, komitmen ini akan terus dikumandangkan hingga kapanpun.
Setelah sabtu pekan lalu mengamankan pengecer togel di wilayah Adipala, kali ini Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cilacap kembali menangkapi para pelaku perjudian.
Tak tanggung-tanggung, dalam rentang dua hari, empat pelaku perjudian berhasil diringkus. Bahkan, polisi menagkap tiga pengecer togel di tempat berbeda hanya dalam tempo semalam.
Para pelaku yang berhasil diamankan, yakni Kustiono Irawan (44), warga Jalan Delima  Wanareja. Tersangka dibekuk dirumahnya saat merekap hasil penjualan kupon togel jenis shanghai. Selain tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa bonggol kertas kosong, kertas rekapan, buku syair dan uang tunai Rp 165 ribu.
Sementara tiga tersangka yang diamankan dalam waktu semalaman, yakni Budi Setiawan warga  Kroya, Sopan Ragil (32) warga Mujur  Kroya, serta Hadi Purwito (35) warga Jalan Galunggung Kroya.
Dari tangan ketiga tersangka, petugas mengamankan sejumlah barang bukti seperti uang tunai jutaan rupiah hasil penjualan, buku rekapan dan HP yang digunakan tersangka untuk bertransaksi.
Kapolres Cilacap, AKBP Andry Triaspoera SIK melalui Kasat Reskrim AKP Malik Fahrin Husnul Aqif SH mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terlibat dalam praktik perjudian. Sebab, selain merugikan diri sendiri, perjudian juga bisa menyebabkan orang menjadi malas bekerja.
"Kalau ikut judi, orang biasanya akan berangan-angan menang. Padahal belum ada sejarahnya jika ikut judi bisa kaya. Perilaku semacam itu, justru menurunkan produktifitas kerja seseorang," ujarnya.
AKP Malik menandaskan, pihaknya tidak akan segan-segan memproses para pelaku yang terlibat perjudian. Untuk itu, masyarakat dihimbau agar menjauhi perjudian.

Ratusan PNS CILACAP Terima SK

Ratusan PNS Terima SK

kiri 1

CILACAP- Ratusan SK pengangkatan PNS serta keiankan pangkat diserahkan, Kamis (16/10). Penyerahan dilakukan oleh Bupati Cilacap  Tatto Suwarto Pamuji. SK tersebut terdiri dari 51 pengangkatan CPNS Pemkab Cilacap formasi 2012 yang berasal dari honorer K1 diangkat menjadi PNS, dan 173 SK kenaikan pangkat periode 1 Oktober 2014.
Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah, Toto Widianto mengataan, kenaikan pangkat terdiri dari Golongan I sejumlah 7 orang, Golongan II sejumlah 38 orang, Golongan III sejumlah 102 orang, dan golongan IV sejumlah 26 orang. “Kenaikan pangkat periode 1 Oktober yang diusulkan ke BKN sejumlah 266 PNS yang telah menunjukan prestasi kerja yang baik dan memenuhi syarat administrasi untuk diberi penghargaan kenaikan pangkat. Namun rupanya yang disetujui hanya 173 PNS. Sedangkan 93 lainnya masih dalam proses penyelesaian berkas,”jelasnya.
menurut dia, penyelesaian berkas kenaikan pangkat tersebut  untuk golongan IV/c ke atas, maupun BKN Kanreg I Yogyakarta untuk golongan I, II dan III. Sementara  itu, 51 orang CPNS yang menerima SK PNS terdiri dari golongan I sejumlah 15 orang, dan Golongan II sejumlah 36 orang, yang telah menjalanai masa percobaan sebagai SPNS selama hampir dua tahun.         Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan sebagai abdi masyarakat, aparatur pemerintah dituntut dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. Terlebih di era globalisasi dewasa ini, tuntutan akan pelayanan prima di semua aspek kehidupan menjadi hal utama termasuk pelayanan yang diberikan setiap aparatur pemerintah.

Bank Gunung Slamet cabang Adipala Dibobol Maling

BGS Adipala Dibobol Maling

foto berita HL
Uang Belasan Juta dan Barang Elektronik Raib

CILACAP – Bank Gunung Slamet (BGS) Cabang Adipala, Kamis (16/10) dini hari dibobol pencuri. Akibatnya, uang belasan juta, handphone, serta notebook raib digondol pelaku. Peristiwa tersebut baru diketahui sekitar pukul 06.30 WIB, saat karyawan bank, mulai masuk kerja.
Karyawan BGS, Anharudin Mubarok (25) menjelaskan, tidaak diketahui pasti kapan peristiwa itu terjadi. Seperti biasa, dirinya mulai membuka bank yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Adipala untuk bekerja , sekitar pukul 06.30 WIB. Namun Mubarok terkejut karena setelah berada di dalam gedung, beberapa bagian berantakan. “Saat masuk ke dalam ruangan itu sudah berantakan,” jelasnya.
Dia segera melaporkan kejadian itu kepada atasan dan dilanjutkan ke Polsek Adipala.  Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Cilacap bersama Polsek Adipala, langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Dari olah TKP yang kita lakukan, kita menemukan bambu sepanjang kira-kira 2,5 meter,” ujar Kapolres Cilacap, AKBP Andry Triaspoetra SIK melalui Kasat Reskrim AKP Malik Fahrin Husnul Aqif SH.
Pihaknya menduga, bambu itu digunakan oleh pelaku untuk memanjat, karena ditemukan di samping gedung bak tersebut. Dia menjelskan, modus yang digunakan  pelaku yakni  memanjat gedung Bank BGS. Selanjutnya masuk dengan cara membuka genteng dan kemudian merusak eternit. Setelah masuk ke ruang nasabah, lanjut Kasat, pelaku mengambil uang sebesar Rp 13 juta yang berada di dalam tas sebuah lemari file.
Pelaku juga mengambil uang Rp 400 ribu yang berada di laci bagian teller, handphone yang berada di lemari filing Cabinet, serta notebook di laci sebuah meja. “Setelah mengambil uang dan barang tersebut, pelaku keluar melalui jalan yang sama,” jelasnya.
Setelah melakukan TKP dan memeriksa sejumlah saksi, saat ini pihak kepolisian sedang fokus menyelidiki dalang dari peristiwa ini. “Kita sudah olah TKP dan memeriksa saksi di sekitar lokasi kejadian. Sambil kita terus kumpulkan barang bukti, kita lakukan penyelidikan lebih lanjut,” tegasnya.

Warga Cilacap Barat Kesulitan Uji KIR

Warga Cilacap Barat Kesulitan Uji KIR

foto a+video

CILACAP- Ribuan pemohon Uji KIR yang berada di wilayah Cilacap barat mengaku kesulitan saat akan melakukan uji kendaraan tersebut. Sebab, jarak yang terlalu jauh membuat mereka harus kahilangan banyak waktu agar mendapatkan hasil lolos Uji KIR dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Cilacap.
“Kami harus berangkat pukul 05.00 agar sampai di Cilacap pukul 08.00. Belum lagi jika harus kembali lagi ke Majenang,” ungkap salah satu sopir truk, Seno. Menurut dia,  keberdaan uji KIR yang hanya ada di Dishubkominfo ini cukup menyulitkan dari sisi efisiensi waktu dan BBM.
“Kami harus menyiasati jika ada orderan ke Cilacap maka sekalian melakukan Uji KIR. Tapi jika sudah bais masa Uji KIR, maka kita akan kehilangan banyak waktu dan biaya,” ujarnya. Kepala UUP Pengujian KIR Dishubkominfo Kabupaten Cilacap,  Kristanto menyatakan,  kesulitan tersebut tidak kan berlangusng lama. “Karena saat ini sedang dibangun pengujian KIR di Majenang,” jelasnya.
Sementara itu, Pemkab Cilacap mulai merealisasikan  tempat uji kendaraan di depan Pasar Induk Majenang. Saat ini, bangunan tersbut sudah berdiri meski belum selesai. Tembok keliling sudah rampung dan konstruksi atap dari baja ringan juga sudah dipasang.

Brekecek, Kuliner Unik Khas Cilacap

Brekecek, Kuliner Unik Khas Cilacap


<i>Brekecek<i/>, Kuliner Unik Khas Cilacap
Aneh, asing, dan terdengar unik, BREKECEK, makanan khas kota Cilacap ini kini jadi menu andalan hotel berbintang
CILACAP - Mengusung tema melestarikan kuliner khas daerah kota Cilacap, BREKECEK dikemas begitu apik oleh Hotel Dafam Cilacap melalui FESTIVAL BREKECEK.
Seperti rilis yang diterima liputan6.com, Hotel Dafam Cilacap menggelar acara Bertajuk FESTIVAL BREKECEK pada Kamis (2/9) lalu, yang bertujuan untuk mempromosikan makanan khas Cilacap yang lebih menonjolkan hasil laut. Selain menu utama ikan, brekecek juga hadir dengan sajian udang, cumi, daging dan ayam.
Penasaran kan apa sebetulnya BREKECEK? kata BREK yang artinya dijatuhkan atau diletakan, dan KECEK yang artinya dikecek-kecek (dicampur) bumbunya.
BREKECEK di Cilacap identik dengan kepala ikan Jahan, atau dalam bahasa Banyumasan dikenal dengan nama PATHAK JAHAN, seninya menikmati brekecek adalah dengan menyeruput pathak atau kepala ikan tersebut.
Kepala ikan Jahan tersebut dicampur atau dikecek dengan bumbu khas, dan cita rasa brekecek ini hampir menyerupai rasa rica-rica, namun tentunya berbeda karena memiliki sesuatu yang berbeda didalamnya.
Tersentuh dengan keunikan BREKECEK ini, Hotel Bintang 3, Dafam Cilacap, tergerak untuk mengangkat dan menjadikan BREKECEK ikan ini  menjadi menu andalah di hotel. Tak lain dan tak bukan, ingin lebih memperkenalkan kulinar khas kota Cilacap ini yang memang sangat kaya dengan hasil laut.
Dengan kemasan acara sederhana di Orchid lounge and Bar, dan diiringi alunan live music acara promo brekecek mendapat sambutan hangat dari para undangan, mitra kerja, dan tamu hotel. Menurut para tamu undangan, FESTIVAL BREKECEK dapat membantu Pemerintah Daerah untuk melestarikan kuliner khas Cilacap.

Dengan dijadikannya Brekecek menu andalan kota Cilacap dan masuk dihotel bintang tiga, diharapkan mampu mendongkrak perkembangan wisata kuliner di kota Cilacap ini yang notabene kota penghasil ikan dan kota nelayan.
Kedepannya orang akan semakin mengenal “Brekecek” bukan hanya didaerah Cilacap, namun bisa mendunia karena citarasa yang khas dengan bahan-bahan yang mudah didapat tentunya.
Sajian brekecek ini dapat dinikmati kapan pun, menjadi makanan breakfast hingga menu makan malam.

Bus Diserang, Suporter PSCS Tewas Kena Tusukan di Ulu Hati

Bus Diserang, Suporter PSCS Tewas Kena Tusukan di Ulu Hati

Bus Diserang, Suporter PSCS Tewas Kena Tusukan di Ulu Hati
www.siwalimanews.com
Ilustrasi

CILACAP- Bus yang ditumpangi puluhan suporter PSCS Cilacap, Minggu (12/10/2014) malam diserang oleh sekelompok orang bercadar di Jalan Solo, tepatnya di depan lapangan Parkir Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta.
Akibat penyerangan itu, satu suporter meninggal dunia dan beberapa orang mengalami luka-luka terkena sabetan pedang serta lemparan batu. Satu supoter meninggal dunia yakni Muhammad Ikhwanudin (19), warga Petenangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Ikwan mengalami luka di bagan wajah dan luka bekas tusukan di sekitar ulu hati. Sementara korban lainnya, kebanyakan mengalami luka di kepala akibat lemparan batu dan luka sobek terkena sabetan benda tajam.
Yufi Arizan (19), salah satu suporter PSCS Cilacap menuturkan, bus yang ditumpanginya sudah dilempari batu sejak memasuki Prambanan Sleman. Lalu, ada beberapa motor dan satu mobil yang sejak memasuki Sleman berusaha mengejar.
"Kita habis nonton PSCS di Solo, pas pulang sampai di Prambanan sudah dilempari. Ada teman yang melihat beberapa motor dan satu mobil mengikuti dari belakang," ujar Yufi Arizan saat ditemui di Polsek Depok Timur, Senin (13/10/201) siang.
Tak hanya dilempari, Yufi mengungkapkan, bus yang ditumpanginya juga dikejar puluhan orang dengan mengendarai sepeda motor dan satu mobil. Bus berusaha melaju dengan cepat. Namun saat sampai di sekitar bandara (jalan Solo), mobil berwarna silver berhasil mendahului dan langsung menikung di depan bus, menutup jalan.
Bus pun berhenti. Saat berhenti, beberapa orang yang dari Prambanan mengikuti dengan mengendarai motor lalu masuk ke dalam bis dan memukuli penumpang. Mereka mengenakan cadar warna hitam dan membawa pentungan serta senjata tajam.
"Ada sekitar empat orang yang masuk membawa pentungan dan senjata tajam. Mereka membabibuta, kita tidak bisa apa-apa," tegas dia.
Setelah sekitar 20 menit, lanjutnya para pelaku lantas melarikan diri. Akibat penyerangan itu, puluhan suporter PSCS Cilacap mengalami luka-luka sobek akibat sabetan senjata tajam dan luka akibat lemparan batu.
Jasad Ikhwan dibawa ke RS Sarjito Yogyakarta untuk diotopsi.

Suporter Lanus Tewas Tertusuk

Suporter Lanus Tewas Tertusuk

CILACAP - Seorang suporter Laskar Nusakambangan (Lanus) Cilacap Jawa Tengah tewas. Setelah terjadi insiden serangan bus 'Riyan' oleh segerombolan suporter PSS Sleman di pertigaan Bandara Adisutipto, Minggu (11/10/2014) malam.
Korban tewas bernama Muhammad Ihwanudin warga Petenengan Kecamatan Bantarsari Cilacap. Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogya tewas akibat luka tusuk di bagian dada dan luka sabetan senjata tajam di kepala.
Serangan yang dilakukan suporter PSM Sleman juga menyebabkan sembilan anggota Lanus terluka.
"Korban mengalami luka tusuk di bagian dada dan luka di kepala akibat sabetan senjata tajam," kata Ketua Umum PSCS Cilacap Farid Ma'ruf MM, saat dihubungi PRLM Senin (13/10/2014).
Jenazah korban dan korban luka, Senin siang ini masih berada di RS Sardjito. Serangan suporter PSS Sleman juga menyebabkan kaca bus hancur, setelah dilempari batu.
Penyerangan yang menyebabkan korban tewas dan luka-luka terjadi di pertigaan Bandara Adisutjipto, pada Minggu (12/10/2014).
Farid mengatakan, peristiwa tersebut bermula saat rombongan bus membawa suporter Lanus pulang dari Stadion Manahan usai menyaksikan laga PSCS melawan Persis Solo.
Pada Minggu sekitar pukul 20.00 bus pariwisata dengan nomor polisi R 1645 DB mengangkut puluhan suporter dari arah Solo menuju Cilacap atau dari arah timur ke barat dengan kecapatan tinggi.
Bus dikejar segerombolan pesepeda motor dan bus bisa dihentikan
gerombolan bersepeda motor tersebut. Sopir akhirnya berhenti.
Kemudian puluhan pemuda masuk ke dalam bus dengan membawa senjata tajam pentungan. "Gerombolan tersebut mengamuk, menganiaya penumpang bus bahkan ada yang diseret ke luar bus lalu dipukuli beramai-ramai. Salah satunya adalah Ihwanudin," kata Farid.
Dia mengalami luka tusuk di bagian dada dan luka di kepala akibat sabetan senjata tajam dan meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit.
Semua kaca bus hancur dilempari batu, suporter Lanus kemudian diamankan oleh pihak kepolisian.
"Kita sudah laporkan kasus penyerangan yang menyebabkan salah satu anggota Lanus meninggal ke Polres Sleman. Info terakhir ada sembilan pelaku yang sudah diamankan aparat,"

video kecelakaan beruntun di ajibarang 16 oktober 2014

video kecelakaan beruntun di ajibarang 16 oktober 2014




video ke 2




Diduga Rem Blong, Truk Puso Sruduk Mobil Bok Dan 6 Motor Di Ajibarang Menelan Banyak Korban! 16 Oktober 2014

Diduga Rem Blong, Truk Puso Sruduk Mobil Bok Dan 6 Motor Di Ajibarang Menelan Banyak Korban! 16 Oktober 2014

Satu lalgi, dan lagi kecelakaan yang terjadi yang disinyalir karena rem blong, ya pasca kecelakaan karambol Salatiga, lalu Jazz ringsek di Suramadu, dan belakangan kecelakaan karambol di Gresik 2 hari lalu, semua dikabarkan karena rem blong. Dan kini ada lagi kecelakaan yang disinyalir rem blong, sebuah truk puso nyruduk satu mobil box dan 6 pemotor di Ajibarang Banyumas sore ini.
Kecelakaan Ajibarang
Kecelakaan Ajibarang

Kecelakaan beruntun ini tepatnya terjadi di ruas jalan nasional penghubung Ajibarang dengan Wangon yang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB itu melibatkan sebuah truk Fuso berpelat nomor N-8415-UA, sebuah mobil boks berpelat nomor E-8956-KM, dan enam sepeda motor. Fuso bermuatan rongsok yang datang dari arah Ajibarang menuju Wangon melintas di Jalan Raya Ajibarang-Pancasan yang kondisinya menurun. Disinyalir rem blong lalu tidak bisa mengendalikan laju kendaraan dan akhirnya menyeruduk pengguna jalan lain.
Berdasarkan data kepolisian, ada 1 korban meninggal, dua luka berat dan 8 luka ringan. Korban meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun itu atas nama Yono (22), warga Desa Sawangan, Banyumas. Sementara dua korban luka berat, yakni Sulifar (16), warga Cikakak, Banyumas, dan Aryanto, warga Jambu, Banyumas, sedangkan korban luka ringan terdiri Suwarnoto (30), warga Pancasan, Ades (30), warga Kalibenda, Badriyah (26), warga Pancasan, Imam (18), warga Sawangan, Miswan (31), warga Jambu, Dalyono (43), warga Temanggung, Nur kholisah (24), warga Tipar Kidul, dan Ana Kurnia (3) warga Tipar Kidul.

Satu tewas akibat tabrakan mobil beruntun di Ajibarang

Satu tewas akibat tabrakan mobil beruntun di Ajibarang


Jumlah korban seluruhnya sembilan orang, satu orang di antaranya meninggal dunia, dua luka berat, dan delapan orang lainnya luka-luka ringan. Seluruh korban telah dibawa ke RSUD Ajibarang,"
Banyumas - Satu orang tewas akibat kecelakaan beruntun di Jalan Raya Ajibarang-Pancasan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis petang.

"Jumlah korban seluruhnya sembilan orang, satu orang di antaranya meninggal dunia, dua luka berat, dan delapan orang lainnya luka-luka ringan. Seluruh korban telah dibawa ke RSUD Ajibarang," kata Kepala Kepolisian Sektor Ajibarang Ajun Komisaris Polisi Chalid Mawardi.

Kecelakaan beruntun di ruas jalan nasional penghubung Ajibarang dengan Wangon yang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB itu melibatkan sebuah truk Fuso berpelat nomor N-8415-UA, sebuah mobil boks berpelat nomor E-8956-KM, dan enam sepeda motor.

Saat itu, truk Fuso bermuatan rongsok yang datang dari arah Ajibarang menuju Wangon melintas di Jalan Raya Ajibarang-Pancasan yang kondisinya menurun.

"Rem truk itu kelihatannya blong, sedangkan kondisi jalan menurun. Padahal, saat itu baru hujan," kata salah seorang warga, Purwanto.

Oleh karena jalannya licin dan menurun, kata dia, laju truk Fuso itu tidak bisa dikendalikan hingga akhirnya menyeruduk sebuah mobil boks dan enam sepeda motor yang ada di depannya.

Akibatnya, lanjut dia, satu orang tewas di lokasi kejadian, dua luka berat, dan delapan orang lainnya luka-luka ringan.

Berdasarkan data kepolisian, korban meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun itu atas nama Yono (22), warga Desa Sawangan, Banyumas.

Sementara dua korban luka berat, yakni Sulifar (16), warga Cikakak, Banyumas, dan Aryanto, warga Jambu, Banyumas, sedangkan korban luka ringan terdiri Suwarnoto (30), warga Pancasan, Ades (30), warga Kalibenda, Badriyah (26), warga Pancasan, Imam (18), warga Sawangan, Miswan (31), warga Jambu, Dalyono (43), warga Temanggung, Nur kholisah (24), warga Tipar Kidul, dan Ana Kurnia (3) warga Tipar Kidul.

Kecelakaan beruntun tersebut masih ditangani Polsek Ajibarang bersama Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Banyumas.