Wednesday 19 March 2014

Ini Penjelasan Mengapa Gunung Merapi Tetap Normal

Ini Penjelasan Mengapa Gunung Merapi Tetap Normal

Kamis, 13 Maret 2014


BANYUMAS
- Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jateng berstatus normal. Artinya, gunung itu tetap aktif namun pada posisi normal.

"Statusnya normal, tidak ada peningkatan aktifitas maupun status," kata Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Subandriyo, Rabu (12/3/2014).

Dia mengakui beberapa gunung lain seperti Gunung Slamet mengalami gejolak. Bahkan, status gunung yang ada di lima Kabupaten di Jawa Tengah (Brebes, Tegal, Banyumas, Pemalang, dan Purbalingga) itu meningkat statusnya menjadi waspada.

"Ya ada gunung yang naik statusnya ke waspada, tapi Gunung Merapi aktif normal," katanya yang tak ingin mengomentari status Gunung selain Merapi.

Dia menegaskan tidak ada hubungannya peningkatan status satu gunung dengan gunung lainnya. Sebagai contoh Gunung Slamet naik status menjadi waspada, namun tidak bagi Gunung Merapi.

Subandriyo juga mengakui aktivitas terakhir Merapi mengeluarkan abu sulfatara setinggi 1,5 kilometer, dua hari lalu, Senin, 10 Maret. Dia memprediksi ada hubungannya aktifitas itu akibat gempa tektonik 5,4 skala richter (SR) di Malang, Jawa Timur.

Terpisah, Agung Harijoko, Kepala Program Studi Pasca Sarjana Fakultas Teknik Jurusan Teknik Geologi Universita Gajah Mada Yogyakarta menyampaikan setiap gunung memiliki kantong atau dapur magma sendiri. Sehingga, jika terjadi peningkatan status suatu gunung, tidak akan berpengaruh pada gunung lainnya.

"Karena erupsi gunung api disebabkan oleh magma yang ada di kantong-kantong magma, dan setiap Gunung Api itu memiliki kantong magma sendiri-sendiri, sehingga erupsi disatu gunung tidak akan menyebabkan gunung lain erupsi," jelasnya.

Saat disinggung ada banyak gunung yang statusnya naik ? Agung menjelaskan itu karena aktifitas magmatik di gunung tersebut juga naik.

Dia juga menyampaikan gempa tektonik bisa berpengaruh pada aktifitas magmatik di Gunung Api. Adanya gempa tektonik itu bisa memberi celah atau jalan magma yang ada di dapur menuju permukaan.

"Tektonik bisa memiliki peran, meski tidak langsung. Apa itu, dia (gempa tektonik) bisa membentuk freaktor -jalan utama- naiknya magma menuju dapur magma, dari dapur magma naik kepermukaan sehingga terjadi erupsi," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho merilis saat ini ada satu gunung status awas (level IV) yakni Gunung Sinabung, tiga gunung status siaga (level III) masing-masing Karangetan, Rokatenda dan Lokon.

Selain itu, BNPB merilis ada 19 gunung naik status waspada yang terdiri dari Gunung Slamet, Kelud, Raung, Ibu, Lewotobi Perempuan, Ijen, Gamkonora, Soputan, Sangeangapi, Papandayan, Dieng, Gamalama, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono dan Kerinci.

Slamet Terus Keluarkan Asap Pekat

Slamet Terus Keluarkan Asap Pekat

Warga lereng masih aman karena berjarak lebih dari 6 km dari puncak.

Gunung SlametGunung Slamet

BANYUMAS - Gunung Slamet di Jawa Tengah terus mengeluarkan asap pekat hingga Sabtu, 15 Maret 2014. Ini menyusul meningkatnya aktivitas dalam sepekan terakhir.

Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Semeru. Gunung ini berada di perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang.

Pantauan di lapangan, asap pekat di puncak Slamet membuat sejumlah desa di lereng mengalami hujan abu vulkanik. Asap pekat hitam ini keluar setiap 10 menit.

Meski ada semburan asap pekat, aktivita warga di lereng selatan di Kabupaten Banyumas masih berjalan normal. Warga di Kecatan Sumbang, Baturaden, dan Kedung Banteng masih tetap bertani seperti biasa.

Polisi dari Sektor Baturaden sudah siaga. Mereka menginformasikan kondisi terkini dari Badan Penanggulangan Bencana, serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. "Ini agar masyarakat tak resah," kata Kapolsek Baturaden AKP Dwi Budianto.

Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi, sepanjang Jumat terdapat 14 letusan dengan mengeluarkan asap kecoklatan dengan tinggi antara 50-800 meter.   Warga lereng Slamet masih aman karena berjarak lebih dari 6 km dari puncak.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional menaikkan status Gunung Slamet dari Normal menjadi Waspada terhitung 10 Maret 2014 pukul 21.00 WIB. Ini menyusul meningkatnya aktivitas Slamet.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, peningkatan kegempaan sudah berlangsung sejak 2 Maret. Pada 8-10 Maret, terjadi 441 gempa hembusan dan 9 kali gempa vulkanik dangkal.

Lava pijar mulai terlihat dari Gunung Slamet

Lava pijar mulai terlihat dari Gunung Slamet


Lava pijar mulai terlihat dari Gunung Slamet
Gunung Slamet batuk.
BANYUMAS - Kawah Gunung Slamet sejak dua hari terakhir mulai terlihat lava pijar. Meski begitu, keadaan tersebut tidak membahayakan lantaran jaraknya hanya 100-200 meter dari mulut kawah.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendrasto, saat dihubungi, Minggu (16/3), mengatakan kondisi lava pijar mulai terlihat sejak Jumat malam.

"Tidak semua gempa letusan membawa material lava pijar yang secara visual terlihat dari bawah," jelasnya.

Hendrasto menjelaskan, durasi letusan lava pijar tersebut juga sangat singkat, yakni berkisar 10-20 detik. Selain itu, dia mengungkapkan, lontaran lava pijar dari dalam perut kawah Gunung Slamet biasanya akan nampak bersama letusan asap yang berwarna hitam pekat.

Koordinator Pos Pendakian Gunung Slamet di Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga Sugeng Riyadi, menuturkan, letupan lava pijar biasanya terlihat saat malam.

"Sampai Sabtu malam sudah sekitar tiga kali terlihat. Namun, warga Bambangan tidak panik karena mereka sering melihat saat Tahun 2009 lalu, ketika status Gunung Slamet Siaga," ungkapnya.

Lontaran lava pijar tersebut, lanjut Hendrasto, belum mempengaruhi status Gunung Slamet yang sejak sepekan terakhir dinaikkan dari aktif Normal menjadi Waspada.

Hingga kemarin, aktivitas vukanik Gunung Slamet masih fluktuatif. Setelah sempat mencatatkan gempa letusan hingga 171 kali pada Jumat dari pukul 00.00-12.00 WIB, pada durasi waktu yang sama, hari Minggu hanya sebanyak 57 kali gempa letusan dan 51 kali gempa hembusan

19 Pendaki Turun, Jalur Pendakian Gunung Slamet Sudah Steril

19 Pendaki Turun, Jalur Pendakian Gunung Slamet Sudah Steril

Mereka melakukan pendakian satu hari sebelum statusnya ditingkatkan.

Mendaki gunung
Mendaki gunung

BANYUMAS - Sebanyak 19 pendaki yang berada di Gunung Slamet, Jawa Tengah, berhasil turun. Para pendaki ini menuju puncak gunung saat status Waspada ditetapkan. Mereka melakukan pendakian satu hari sebelum status gunung itu dinaikkan jadi Waspada.

Saat ini dipastikan jalur pendakian di Gunung Slamet sudah steril dari para pendaki. Mereka kebanyakan berangkat menuju puncak Gunung Slamet melalui pos Bambangan Purbalingga.

Meski sempat berada di jalur pendakian selama satu malam, mereka tidak merasakan getaran gempa akibatan peningkatan aktivitas vulkanis di gunung itu. Salah satu pendaki bernama Agus mengatakan, dirinya hanya mendengar suara gemuruh dari kawah saat menuju puncak.

"Hanya dengar ada suara gemuruh, tapi tidak ada kejadian apa-apa selama dalam perjalanan menuju puncak Gunung Slamet," kata Agus asal Tegal, Jawa Tengah.

Setelah 19 pendaki turun, dipastikan sudah tidak ada lagi pendaki lagi yang naik melalui jalur Bambangan. Sementara ini, jalur pendakian ditutup bagi masyarakat dan pendaki sampai batas waktu yang belum ditentukan. Radius steril ditetapkan sejauh 2 kilometer dari kawah.

Pada Senin, 10 Maret 2014, sekitar pukul 21.00 WIB, status Gunung Slamet ditetapkan naik menjadi Waspada atau Level II. Sebelumnya, gunung dengan ketinggian 3.428 mdpl itu dalam status Normal atau pada Level I.

Saat ditetapkan naik status, dari puncak gunung tertutup kabut dan teramati asap putih tipis-tebal setinggi 25-1000 meter dari puncak. Hujan gerimis dan deras. Selama dua hari terakhir terjadi 441 kali gempa hembusan dan sembilan kali gempa vulkanik dangkal.

19 Pendaki Gunung Slamet Dipulangkan

19 Pendaki Gunung Slamet Dipulangkan

Mereka berhasil dievakuasi dari Pos V Pendakian.

Rabu, 12 Maret 2014
Foto ilustrasi pendaki gunungFoto ilustrasi pendaki gunung
BANYUMAS - Sebanyak 19 pendaki Gunung Slamet akhirnya dipulangkan setelah gunung itu berstatus Waspada sejak Senin. Mereka ini merupakan kelompok pendaki asal Jakarta.

Laporan wartawan tvOne dari Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu 12 Maret 2014, mereka berhasil dievakuasi dari Pos V Pendakian. Sebelum dikembalikan ke Jakarta, mereka sempat diistirahatkan di Pondok Pemuda, Posko I, Bambangan, Purbalingga.

Mereka diangkut menggunakan truk dan kemudian diantar ke Stasiun Purwokerto untuk menajutkan perjalanan ke Jakarta.

Anwar, salah satu pendaki, mengaku tak merasa ada yang ganjil dengan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa ini. "Kami tidak tahu jika status Gunung Slamet sudah dinaikkan, dan pendaki dilarang naik," katanya.

Yang berbeda, kata dia, hanya bau belerang. Kali ini, baunya sangat kuat. "Tapi, kami masih menjumpai binatang," katanya.

Dia dan rombongan tak mendapat informasi karena tidak ada sinyal telepon. Padahal, petugas Posko Bambangan sudah mengirim pesan singkat bahwa mereka harus turun karena bahaya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional menaikkan status Gunung Slamet dari Normal menjadi Waspada terhitung 10 Maret 2014 pukul 21.00 WIB. Ini menyusul meningkatnya aktivitas gunung yang berada di lima Kabupaten di Jawa Tengah itu. Gunung Slamet berada di perbatasan Kabupaten Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, peningkatan kegempaan sudah berlangsung sejak 2 Maret. Pada 8-10 Maret, terjadi 441 gempa hembusan dan 9 kali gempa vulkanik dangkal.

Mereka berhasil dievakuasi dari Pos V Pendakian.

Rabu, 12 Maret 2014
Foto ilustrasi pendaki gunungFoto ilustrasi pendaki gunung

banyumas - Sebanyak 19 pendaki Gunung Slamet akhirnya dipulangkan setelah gunung itu berstatus Waspada sejak Senin. Mereka ini merupakan kelompok pendaki asal Jakarta.

Laporan wartawan tvOne dari Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu 12 Maret 2014, mereka berhasil dievakuasi dari Pos V Pendakian. Sebelum dikembalikan ke Jakarta, mereka sempat diistirahatkan di Pondok Pemuda, Posko I, Bambangan, Purbalingga.

Mereka diangkut menggunakan truk dan kemudian diantar ke Stasiun Purwokerto untuk menajutkan perjalanan ke Jakarta.

Anwar, salah satu pendaki, mengaku tak merasa ada yang ganjil dengan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa ini. "Kami tidak tahu jika status Gunung Slamet sudah dinaikkan, dan pendaki dilarang naik," katanya.

Yang berbeda, kata dia, hanya bau belerang. Kali ini, baunya sangat kuat. "Tapi, kami masih menjumpai binatang," katanya.

Dia dan rombongan tak mendapat informasi karena tidak ada sinyal telepon. Padahal, petugas Posko Bambangan sudah mengirim pesan singkat bahwa mereka harus turun karena bahaya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional menaikkan status Gunung Slamet dari Normal menjadi Waspada terhitung 10 Maret 2014 pukul 21.00 WIB. Ini menyusul meningkatnya aktivitas gunung yang berada di lima Kabupaten di Jawa Tengah itu. Gunung Slamet berada di perbatasan Kabupaten Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, peningkatan kegempaan sudah berlangsung sejak 2 Maret. Pada 8-10 Maret, terjadi 441 gempa hembusan dan 9 kali gempa vulkanik dangkal.

Gunung Slamet Meletus

Rabu, 12 Maret 2014
Gunung Slamet saat embuskan lahar. Mulai Rabu 12 Maret 2014 pagi Gunung Slamet meletus mengeluarkan abu tebal warna hitam pekat. Semburan ketinggian sekitar 1.000 meter ke arah barat.

PEMALANG — Setelah beberapa hari dalam status waspada, Gunung Slamet di Jawa Tengah meletus dan mengeluarkan abu tebal, Rabu (12/3/2014) sekitar pukul 06.53 WIB.

Letusan abu berwarna hitam pekat berlangsung sekitar 3 menit, sebelum akhirnya tertutup kembali oleh kabut.

Berdasarkan penjelasan anggota tim pengamat Gunung Slamet di Pos Pengamatan, Desa Gambuhan, Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sukedi (50), letusan abu tebal warna hitam itu terlontar dengan ketinggian berkisar 800 hingga 1.000 meter. Letusan itu masih tergolong letusan kecil.

Dari lontaran abu dan angin yang berembus, diprediksi lontaran abu vulkanis mengarah ke barat yang mencakup wilayah Kabupaten Tegal dan Brebes.

Sukedi menambahkan, sejak dinyatakan menjadi level waspada, Senin (10/3/2014) pukul 21.00 lalu, baru kali ini Gunung Api Slamet mengeluarkan letusan abu yang terpantau dari pos pengamatan.

"Sebelumnya enam kali letusan asap, baru kali ini mengeluarkan letusan abu," katanya.

Pasca-letusan, Gunung Slamet Masih Diguncang Gempa

Pasca-letusan, Gunung Slamet Masih Diguncang Gempa

Rabu, 12 Maret 2014
Ari Himawan Sarono Salah seorang anggota Gabungan Pencinta Alam Gunung Slamet memasang banner himbauan untuk para pendaki nekad di sejulah titik di jalur pendakian di Desa Guci ,Bumijawa, Tegal, Rabu (12/3/2014)

TEGAL — Gunung Slamet yang meletus pada Rabu (12/3/2014) pagi, sekitar pukul 06.53 WIB, mendorong anggota Gabungan Pencinta Alam Gunung Slamet (Galas) memasang sejumlah banner berisi imbauan di sejumlah titik jalur pendakian, Rabu (12/3/2014).

Di antaranya di jalur pendakian di obyek wisata Guci, Tegal, dan di Desa Gambuhan, Pemalang. Imbauan bertuliskan "Jalur Pendakian Ditutup Sementara" ditujukan kepada para pendaki Gunung Slamet yang nekat akan naik.

Jimy Hartono, pembina Galas mengatakan, dari pantauan sejak ditetapkan status waspada, masih banyak pendaki yang berniat naik.

Mengantisipasi kecelakaan saat mendaki, pihaknya sengaja memasang banner sebagai peringatan dan penanda jalur pendakian resmi ditutup.

"Kami tutup karena Gunung Slamet meletus tadi pagi (Rabu, 12/3/2014), sebelumnya tidak dipasangi banner, ini semata-mata untuk keselamatan bersama, terutama pendaki," kata Jimy.

Jimy menambahkan, penutupan sejumlah titik jalur pendakian belum diketahui sampai kapan akan dilakukan. Sementara itu, hingga Rabu (12/3/2014) siang sekitar pukul 11.00 WIB, data dari Pos Pengamatan di Desa Gambuhan, Pulosari, Pemalang, kondisi Gunung Slamet sudah relatif tenang.

"Setelah letusan terjadi, kondisi gunung relatif tenang, namun masih terjadi gempa-gempa. Namun, statusnya masih waspada," ucap Sudrajat, Ketua Pos Pemantauan Gunung Slamet.

Setelah Letusan Rabu (12/3/2014) Pagi, Warga Gunung Slamet Siap Dievakuasi

Setelah Letusan Rabu (12/3/2014) Pagi, Warga Gunung Slamet Siap Dievakuasi

Gunung Slamet (ilustrasi/JIBI/dok)
Gunung Slamet

CILACAP — Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menyiapkan posko pengungsian dan jalur evakuasi bagi warga yang bermukim di wilayah terdekat dari puncak Gunung Slamet guna mengantisipasi kemungkinan status gunung itu ditingkatkan. Maklum, Gunung Slamet semoat meletus dan mengeluarkan abu tebal pada Rabu (12/3/2014) pagi sekitar pukul 06.53 WIB.
Letusan tersebut berlangsung singkat, yakni selama tiga menit. Setelah itu tak terlihat ada aktivitas lanjutan gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut.
“Saat ini, kami fokus dengan persiapan teknis serta berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk menyiapkan masker, obat-obatan, dan posko kesehatan. Jalur evakuasi juga sudah disiapkan oleh TNI dan tim SAR,” kata Sekretaris Daerah Purbalingga, Imam Subijakto saat memantau kesiapan tim siaga bencana, di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Rabu, seperti dilaporkan Antara.
Menurut dia, pihaknya akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Slamet melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta mengoordinasikan segala kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan aktivitas tersebut.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menginventarisasi segala keperluan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, TNI, Polri, SAR, dan kesiapan warga.
“Walaupun statusnya baru Waspada (level II), saya mengimbau masyarakat tetap dalam kondisi waspada. Warga terdekat khususnya Dukuh Bambangan dan sekitarnya diminta tetap berhati-hati dalam aktivitasnya, karena sewaktu-waktu peningkatan status bisa saja terjadi,” katanya.
Oleh karena itu, dia meminta warga untuk tetap tenang serta beraktivitas seperti biasa dan anak-anak sekolah untuk semetara belum diliburkan. “Pokoknya masyarakat tidak usah panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan,” kata dia menegaskan.
Sementara itu, Komandan Komando Distrik Militer 0702/Purbalingga Letnan Kolonel Infanteri Agustinus Sinaga mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan jalur evakuasi guna mengantisipasi kemungkinan Gunung Slamet mengalami peningkatan status pada level yang mengancam keselamatan warga.
“TNI dan Pemkab Purbalingga sudah siap mengevakuasi warga ke berbagai titik. Titik evakuasi pertama adalah masjid-masjid terdekat, balai desa sampai dengan kecamatan. Apabila dirasa masih membahayakan, para pengungsi akan dievakuasi ke Stadion Goentoer Darjono dan GOR Mahesa Jenar Purbalingga yang ada di pusat kota,” katanya.
Dia juga meminta aparat untuk tidak segan-segan memberi peringatan kepada masyarakat untuk tidak mendekati zona berbahaya. “Jika ada warga yang nekat mendekati zona berbahaya, silakan ditindak dengan tegas,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto mengaku terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Slamet pasca statusnya ditingkatkan dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II).  Selain itu, kata dia, pihaknya juga sudah menggerakkan jajarannya untuk mengantisipasi berbagai perkembangan yang mungkin terjadi serta berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun Badan Geologi.
“Saya memantau terus, baik melalui BPBD maupun langsung dengan Badan Geologi. Meskipun aktivitasnya (Gunung Slamet, red.) terus menurun, saya minta masyarakat tetap tenang, mudah-mudahan hanya begini saja dan tidak berlanjut,” kata dia.

Insiden di Laga PSS vs PSCS Cilacap Pelajaran Bagi Suporter

CILACAP -  Insiden ketegangan antar suporter PSS Sleman dan PSCS Cilacap pada laga tandang  uji coba di Cilacap mendapat perhatian dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Induk organisasi sepabola itu berharap kejadian serupa tak terjadi lagi saat kompetisi Divisi Utama (DU) berlangsung.
Seperti diberitakan sebelumnya, suporter PSS Sleman terlibat bentrok dengan kelompok suporter PSCS Cilacap pada uji coba di Stadion Wijayakusuma, Kamis (14/3/2014), akibatnya pertandingan dihentikan. Beruntung kejadian itu tak merembet ke intimidasi kepada pemain.
Sekretaris Umum PSSI, Joko Driyono mengatakan kejadian serupa pada pertandingan resmi, akan merugikan klub peserta kompetisi DU, bukan tak mungkin klublah yang mendapatkan sanksi lantaran ada gangguan keamanan.
Flare, petasan, gangguan keamanan yang menganggu pertandingan klub bisa kena sanksi. Tergantung hasil penyelidikan,”kata Joko Driyono saat dihubungi wartawan, Sabtu (15/3/2014).
Pada kompetisi resmi, saat laga berlangsung akan diawasi oleh pengelola kompetisi kemudian penyelenggara pertandingan, kata Jokdri, mereka yang akan memberikan pengawasan kemudian melaporkan apa yang terjadi selama pertandingan.
Menurut dia, beberapa sanksi yang dikenakan seperti pada kasus-kasus di tim Indonesia Super League (ISL) misalnya, berupa denda,  bahkan bisa jadi pertandingan harus digelar tanpa penonton. Jika dikenai  sanksi semacam itu malah akan merugikan klub.
Pada laga uji coba di Cilacap, penyebab ketegangan tak diketahui pasti sehingga kedua saling lempar, petugas keamanan pun akhirnya melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan kedua suporter yang bersiteru di luar lapangan.
Saat terjadi bentrok, PSS Sleman tertinggal satu gol setelah kapten PSCS Cilacap, Taryono pada pertengahan babak pertama berhasil membobol gawang PSS Sleman, hasil 1-0 itu tak berubah hingga babak pertama berakhir.
Pemain pun ikut angkat suara soal hasil pertandingan terakhir melawan PSCS Cilacap yang tak tuntas, mereka menilai pengalaman tandang tetap bermanfaat meski terhenti lantaran bentrok suporter pada babak kedua, namun patut disyukuri pemain aman hingga balik ke Sleman.

”Pemain aman semua, namun saya balik Semarang,”kata pemain tengah PSS Sleman

Bupati Cilacap Kembangkan Pariwisata Nusakambangan

Bupati Cilacap Kembangkan Pariwisata Nusakambangan

Salah satu perahu nelayan yang membawa jolen atau rumah-rumahan sesaji di Pantai Teluk Penyu yang selanjutnya akan dilarung di Pulau Majeti, sebelah selatan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (7/12/2012). Hal tersebut merupakan bagian dari prosesi Tradisi Sedekah Laut yang dilakukan setiap Bulan Sura sebagai ungkapan syukur nelayan atas hasil laut setahun ini dan berharap perlindungan selama setahun ke depan. Tradisi ini melibatkan ribuan nelayan di seluruh Cilacap dan menjadi agenda pariwisata unggulan wilayah setempat.
CILACAP - Bupati Cilacap Tatto Suwarto optimistis bisa sukses mengembangkan potensi pariwisata Pulau Nusakambangan. Terlebih lagi, Kementerian Hukum dan HAM telah memberikan lampu hijau atas ide tersebut.

"Kami yakin potensi pesona wisata di Pulau Nusakambangan tidak kalah dibanding tempat wisata di Bali," kata Tatto Suwarto, di Cilacap, Selasa (4/3/2014).

Selama ini, menurut Bupati, kerusakan di Pulau Nusakambangan ditimbulkan oleh illegal logging atau kegiatan yang merusak lingkungan lainnya. Sehingga kekayaan dan keanekaragaman flora dan fauna yang ada di dalamnya terancam punah.

Pihaknya bersama DPRD telah berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM dan mendapat restu terkait hal itu. Upaya kerja sama untuk pengelolaan Nusakambangan terus dilakukan Pemkab Cilacap.

Di Nusakambangan terdapat pantai pasir putih yang memesona. Goa-goa juga banyak yang tentu saja punya daya tarik istimewa.

Tawuran Antar Suporter Pecah di Stadion Cilacap, 3 Bus Dirusak

Tawuran Antar Suporter Pecah di Stadion Cilacap, 3 Bus Dirusak



suporter lempari bus dengan batu 
CILACAP - Tawuran antara suporter PSCS Cilacap vs suporter PSS Sleman pecah di Stadion Cilacap di Jalan Rajiman, Cilacap, Jawa Tengah. Selain lempar-lemparan batu, tiga bus milik PSS Sleman juga dihancurkan.

Dalam poto yang diterima pasangmata.com, terlihat para suporter berpakaian biru melempari bus berwarna putih hingga kaca bus itu pecah dan kaca depan bus retak-retak.

"Tawuran pecah sekitar pukul 18.00 WIB. Tawuran dimulai ketika salah satu suporter melemparkan petasan ke dalam stadion ketika pertandingan masih berlangsung," ujar Heru Dianto pengirim poto berita ke pasangmata.com, Jumat (14/3/2014).

Tidak terima dilempari petasan, suporter lawan yang berada di dalam mengamuk dan membalas lemparan. Heru mengaku tidak tahu jelas dari suporter mana yang melempar duluan.

"keadaan langsung mencekam dikarenakan suporter yang di dalam dilarang keluar. Dan terlihat 3 bus hancur karena dilempari oleh suporter yang berada di luar," ujarnya.

Heru menjelaskan, saat tawuran berlangsung terlihat ada puluhan pihak kepolisian berjaga-jaga di sekitar stadion. Dia menuturkan, sampai saat ini tawuran masih berlangsung.

Ricuh antarsuporter, laga PSCS vs PSS dihentikan

Cilacap - Laga uji coba antara PSCS dan PSS Sleman di Stadion Wijayakusuma, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat sore, dihentikan pada menit ke-62 akibat terjadinya kericuhan antarsuporter.

Kericuhan tersebut berawal dari ketidakpuasan Slemania (suporter PSS Sleman, red.) terhadap wasit yang terkesan banyak memberikan peluang terhadap PSCS Cilacap, sehingga tim tuan rumah mampu membungkam tim tamu 1-0 berkat gol yang diciptakan Taryono.

Oleh karena itu, anak-anak Slemania pun melakukan aksi lempar botol bekas minuman mineral dan petasan ke dalam lapangan.

Meskipun panitia telah memberikan peringatan, para Slemania tetap melakukan aksi lempar tersebut hingga akhirnya suasana memanas.

Bahkan, para Slemania pun menyerang anak-anak Laskar Nusakambangan (pendukung PSCS Cilacap, red.), sehingga suasana semakin tidak terkendali.

Kondisi tersebut memaksa personel Kepolisian Resor Cilacap menyemprotkan gas air mata ke arah Slemania hingga akhirnya para suporter PSS Sleman itu dapat dikendalikan dan pertandingan dihentikan.

Akibat kericuhan tersebut, sejumlah suporter pun mengalami luka dan pingsan sehingga mereka segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

Buntut dari kericuhan itu, sejumlah bus yang digunakan untuk mengangkut Slemania tidak luput dari kemarahan anak-anak Laskar Nusakambangan.

Mereka melempari bus-bus itu hingga kacanya pecah.

Demi menjaga keamanan dan keselamatan Slemania, petugas Polres Cilacap pun mengawal perjalanan para suporter PSS Sleman sejak keluar Stadion Wijayakusuma hingga meninggalkan wilayah Cilacap.

Saat ditemui wartawan, Pelatih PSS Sleman Sartono Anwar mengaku kecewa karena pertandingan harus dihentikan akibat terjadi kericuhan.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya cukup puas karena para pemain PSS sudah bisa menunjukan permainan yang diharapkan pelatih.

Hanya saja, kata dia, kekompakan memang masih perlu terus ditingkatkan karena kekuatan pertahanan tengah masih rapuh.

"Secara keseluruhan permainan terlihat baik dan berkembang, tapi kadang lengah pada lapangan tengah. Akibatnya, benteng sering jebol, sehingga hal ini akan jadi evaluasi," katanya.

Sementara itu, Pelatih PSCS Cilacap Gatot Barnowo mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan racikan dengan matang guna menghadapi PSS Sleman.

Menurut dia, PSS Sleman merupakan lawan yang sangat serius dalam rangkaian laga uji coba yang dijalani PSCS Cilacap.

Friday 7 March 2014

Nikmatnya Merokok Dengan Pipa Rokok Gading Gajah

Nikmatnya Merokok Dengan Pipa Rokok Gading Gajah



Anda seorang perokok? Sudah pernahkah anda menikmati sensasi nikmatnya merokok menggunakan Pipa Rokok Gading Gajah?
Selain memiliki gengsi tersendiri karena harga Pipa Rokok Gading Gajah yang relatif mahal dan keberadaannya pun langka, Pipa Rokok Gading Gajah menambah cita rasa yang nikmat yang siap memanjakan para perokok seperti saya.
Pipa Rokok Gading Gajah memiliki berbagai macam ukiran, bentuk dan rasa. Tapi kendala bagi perokok yang ingin membeli Pipa Rokok Gading Gajah yang berkualitas itu sangat sulit. Selain karena mahal dan langkanya barang, Pipa Rokok Gading Gajah tidak boleh diperjual belikan secara bebas. Tapi bagi anda yang ingin memiliki Pipa Rokok Gading Gajah, saya sarankan untuk mencari didaerah. Mengapa? Karena jika didaerah harganya masih relatif terjangkau dan lebih murah jika kita membeli dikota-kota besar.
Bayangkan saja, untuk Pipa Rokok Gading Gajah yang panjangnya sekitar 5 - 6 cm harganya bisa berkisar antara Rp 250.000,- sampai dengan Rp 350.000,-
Saya sendiri memiliki Pipa Rokok Gading Gajah yang panjangnya sekitar 15 cm (seperti terlihat pada foto). Dan rasanya pun dijamin akan memanjakan perokok.
 


Bagaimana rasanya menikmati rokok dengan Pipa Rokok Gading Gajah?

Untuk cita rasa, setiap Pipa Rokok Gading Gajah berbeda-beda. Ada yang rasanya gurih dan mantap.
Sebelum membeli, sebaiknya anda meminta kepada penjual untuk mencoba menghisap rokok dengan Pipa Rokok Gading Gajah yang dijual.



Berikut ini adalah foto-foto dari Pipa Rokok Gading Gajah saya yang panjangnya kurang lebih 15 cm.

Bagaimana? Apakah anda tertarik untuk memiliki Pipa Rokok Gading Gajah?

INFO PEMILU 2014

INFO PEMILU 2014

Ratusan APK di Cilacap Tengah Ditertibkan

Cilacap : Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Cilacap Tengah bersama Satpol PP melakukan penertiban lebih dari 350 alat peraga kampanye (APK) yang terbukti melanggar Peraturan Bupati maupun Peraturan KPU terdiri dari baliho spanduk dan bendera. Penertiban dilakukan di sejumlah ruas jalan --seperti Jalan Juanda, MH Thamrin, dan Rinjani. Ketua Panwacam Cilacap Tengah, Mahruri menjelaskan penertiban dilakukan dengan melibatkan unsur Pemkab Cilacap melalui Satpol PP sebagai pelaksana penertiban.
“Penertiban antara lain melibatkan 4 personel Satpol PP dari Kabupaten, 4 orang Satpol PP kecamatan serta anggota Panwascam Cilacap Tengah” katanya.
APK berupa berupa baliho, spanduk, bendera dan beragam jenis lain yang ditertibkan adalah yang mengabaikan peraturan bupati dan KPU antara lain pemasangan di gedung milik pemerintah, pohon ayoman, sejumlah fasilitas umum seperti tempat peribadatan, sekolah, jembatan, tiang listrik, tiang penerangan jalan, dan lain-lain. Mahruri menambahkan APK yang ditertibkan ini selanjutnya dibawa ke kantor Kecamatan Cilacap Tengah. Sebelumnya Panwascam dan Satpol PP Cilacap Utara juga berhasil menertibkan 120 alat peraga kampanye yang terbukti melanggar pada Jumat pekan lalu.

Persip Akan Uji Coba Lawan PSCS Cilacap


Persip Pekalongan
Persip Pekalongan

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Persip Pekalongan, Jawa Tengah, berencana menjalani pertandingan uji coba melawan PSCS Cilacap di Stadion Kraton Pekalongan, Jumat (7/2).
Manajer Persip Budi Setiawan mengatakan pertandingan uji coba melawan PSCS Cilacap ini sebagai upaya persiapan Persip menghadapi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014.
"Kami sudah mengonfirmasikan pada manajemen PSCS Cilacap soal uji coba ini dan mereka siap datang ke Kota Pekalongan," katanya di Pekalongan, Rabu (5/3).
Budi mengatakan pada pertandingan uji coba tersebut diperkirakan akan berlangsung seru karena kedua kesebelasan ini berada di level sama, yaitu Divisi Utama Liga Indonesia.
"Pada pertandingan melawan PSCS Cilacap nanti, kami akan lebih menilai kualitas dan kekompakan bermain. Namun demikian, kami juga berharap Persip mampu meraih kemenangan," kata Budi.
Menurut Budi, saat ini manajemen Persip masih mengurus surat adminsitrasi kedua pemain asingnya, yaitu Siaka Dembelle dan Sanau Salia.
"Jika tidak ada kendala, kedua pemain ekspatariat tersebut bisa kami turunkan melawan PSCS. Akan tetapi jika belum rampung maka pertandingan tersebut bisa saja dibatalkan," katanya.

Bupati Cilacap Kembangkan Pariwisata Nusakambangan

Bupati Cilacap Kembangkan Pariwisata Nusakambangan




Salah satu perahu nelayan yang membawa jolen atau rumah-rumahan sesaji di Pantai Teluk Penyu yang selanjutnya akan dilarung di Pulau Majeti, sebelah selatan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (7/12/2012). Hal tersebut merupakan bagian dari prosesi Tradisi Sedekah Laut yang dilakukan setiap Bulan Sura sebagai ungkapan syukur nelayan atas hasil laut setahun ini dan berharap perlindungan selama setahun ke depan. Tradisi ini melibatkan ribuan nelayan di seluruh Cilacap dan menjadi agenda pariwisata unggulan wilayah setempat.
CILACAP - Bupati Cilacap Tatto Suwarto optimistis bisa sukses mengembangkan potensi pariwisata Pulau Nusakambangan. Terlebih lagi, Kementerian Hukum dan HAM telah memberikan lampu hijau atas ide tersebut.

"Kami yakin potensi pesona wisata di Pulau Nusakambangan tidak kalah dibanding tempat wisata di Bali," kata Tatto Suwarto, di Cilacap, Selasa (4/3/2014).

Selama ini, menurut Bupati, kerusakan di Pulau Nusakambangan ditimbulkan oleh illegal logging atau kegiatan yang merusak lingkungan lainnya. Sehingga kekayaan dan keanekaragaman flora dan fauna yang ada di dalamnya terancam punah.

Pihaknya bersama DPRD telah berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM dan mendapat restu terkait hal itu. Upaya kerja sama untuk pengelolaan Nusakambangan terus dilakukan Pemkab Cilacap.

Di Nusakambangan terdapat pantai pasir putih yang memesona. Goa-goa juga banyak yang tentu saja punya daya tarik istimewa.

Tuesday 4 March 2014

Bar Dicekoki Inuman, Prawan Diperkosa Wong Lanang Telu


ADIPALA – Nasib apes tiba maring Sekar (dudu jeneng sebenere), prawan umur 21 asal Desa Welahan Wetan, Kecamatan Adipala. Mergane dadi korban perkosaan wong lanang telu. Sing lewih parah, sedurunge diperkosa giliran, dheweke dicekoki inuman ndem-ndeman (miras, red) nganti ora sadar. Pelakune wis dicekel polisi, salah sijine satpam.

Ketelu tersangka sing decekel polisi jenenge Mugiono alias Nogleng (18), Saryono alias Yono (20), karo satpam salah sijine perusahaan tambang nang Welahan Wetan sing jenenge Sukisno alias Nogo (41). Telu-telune warga Desa Welahan Wetan, Kecamatan Adipala.

Mula bukane kedadeane, pas dina Kemis (30012014) Sekar sengaja dolan maring kisik Widarapayung. Ngerti-ngerti disengi kenalan nang Nogleng karo Yono. Sewise dopokan ngalor ngidul, korban ora sara elik lamona Nogleng tuku endem-ndeman. Wektu semono korban dipeksa kon melu nginum nganti sore antarane jam lima.

Ora krasa, korban sirahe nggliyeng merga dipeksa nginum nganti nglemporok ora sadar. Banjur, keloro bujangan kuwe nggawa korban maring nggon sepi lewih tepate belah wetan lapangan bal-balan RT 09 RW 06 Desa Welahan Wetan. Kebener wis mulai peteng nang kene korban diperkosa gentenan nang Nogleng karo Yono. Sewise marem, korban njur digawa maring nggon penambangan pasir wesi.

Ndilalah nang kono ketemu satpam Nogo sing agi jaga. Sewise rembugan lanangan, Nogo nggawa mlebu korban maring njero kamar mandi arep didusi. Ning sewise didusi, korban sing esih wuda tur during sadar njur giliran diperkosa nang Nogo.

Ora suwe njur ana wong wadon sing inisiale EL, kancane korban gotak maring Nogleng sing jebule uga kancane EL. Dheweke takon ana nang endi korban. Bareng diwei ngerti, EL banjur teka karo wong tuane korban maring lokasi nambang pasir wesi kuwe. Kaget ora lumrah, ndeleng kahanane korban thenger-thenger ora sadar. Banjur EL karo wong tuane Sekar nggawa korban maring rumah sakit.

Miturut Kapolres Cilacap AKBP Andry Triaspoetra didampingi Kasat Reskrim AKP Agus Puryadi, awale EL karo wong tuane korban ora ngerti lamona Sekar dadi korban perkosaan.

“Esuke, pas tanggal 31 Januari tembe kewenangan sewise korban sadar. Dheweke ngrasakna lara nang kemaluane,” jere Kapolres.

Kapolres njelasna, sewise korban divisum ketambahan nyritakna lelakon sing alami. Nah, nang kono konangan lamona korban diperkosa wektu ora sadar sewise dicekoki inuman ndem-ndeman. Ngerti kaya kuwe keluarga banjur nglapuraken kedadean kuwe maring Polres Cilacap.

Ora nganggo suwe, dina kuwe uga telu pelaku ditangkep polisi kon tanggung jawab maring tindakane.

Nang ngarepe polisi Nogleng karo Yono ngakoni nyekoki inuman maring Sekar dhisit maring korban, sedurunge diperkosa gentenan termasuk sing nulungi ngedusi.

Siki telu-telune tersangka ndekem nang njero sel Mapolres Cilacap nggo diproses lewit lanjut maning. Ketelune bakal diancem karo Pasal 285 dan 286 KUHP tentang pemerkosaan, dan diancam dengan hukuman 9 tahun penjara.

John Kei Diboyong Ke Nusakambangan



CILACAP
– Terpidana kasus pembunuhan berencana, John Kei bersama 44 napi lain penghuni Rumah Tahanan Negara Salemba dan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, Jakarta diboyong ke sejumlah LP di Pulau Nusakambangan, Minggu (02/03/2014) siang. (Fotografer : Wagino)


Mereka diangkut menggunakan tiga buah bus Transpas dengan dikawal sejumlah mobil yang ditumpangi petugas dari Rutan Salemba dan LP Cipinang serta personel Brimob Polda Metro Jaya bersenjata laras panjang.


Belum Semua Parpol di Cilacap Laporkan Dana Kampanye


Cilacap - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyatakan bahwa hingga Minggu siang (2/3), belum semua partai politik melaporkan dana kampanye tahap II. "Hingga pukul 14.50 WIB, baru satu parpol yang menyerahkan laporan dana kampanye, yakni Partai Nasdem (Nasional Demokrat) yang datang sekitar pukul 11.50 WIB. Padahal, hari ini batas akhir penyerahan laporan," kata Ketua KPU Cilacap, Indon Tjahjono, di Cilacap, Minggu.

Tjahjono memperkirakan, 11 parpol lainnya yang tercatat sebagai peserta Pemilu 2014 di Kabupaten Cilacap akan datang ke KPU untuk menyerahkan laporan dana kampanye tersebut menjelang batas akhir penyerahan yang telah ditentukan, yakni pukul 18.00 WIB.

Ke-11 parpol yang belum melaporkan dana kampanye hingga pukul 14.50 WIB, masing-masing Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golongan Karya, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Bulan Bintang, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.

Menurut dia, ada tiga hal yang wajib dilaporkan parpol, yakni laporan penerimaan tahap II atau periode 28 Desember 2013 hingga 2 Maret 2014, laporan Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK), dan laporan awal dana kampanye.

Ia mengatakan bahwa jika tiga hal tersebut tidak dilaporkan, parpol yang bersangkutan akan dicoret sebagai peserta Pemilu 2014 di Kabupaten Cilacap.

"Biasanya, mereka (parpol, Red.) datangnya mendekati batas akhir pelaporan. Padahal, kami berharap agar parpol datangnya jangan terlalu mepet karena saat berkas laporan tersebut diserahkan akan diteliti lebih dulu oleh KPU," katanya.

Ia mengharapkan seluruh parpol peserta Pemilu 2014 di Kabupaten Cilacap dapat menyerahkan laporan dana kampanyenya agar tidak didiskualifikasi.

"Yang penting laporkan dulu. Nanti jika setelah dicek ada kekurangan, kami akan menghubungi parpol tersebut untuk melengkapinya," kata Indon menambahkan.

Dalam hal ini, kata dia, parpol mendapatkan kesempatan untuk melengkapi berkas laporan dana kampanye tahap II tersebut selama lima hari.

Kerugian Kebakaran Pasar Sampang Capai Rp 5 Miliar

CILACAP - Kerugian akibat kebakaran yang menghanguskan ratusan kios dan barang dagangan milik pedagang di Pasar Sampang, Cilacap, Jawa Tengah mencapai Rp 5 miliar.
“Jumlah kios yang terbakar, seba­nyak 86 dari 112 kios yang ada di lantai dua. Sementara tempat jualan lesehan yang terbakar di los yang ada di lantai itu ada 613 tempat. Total kerugian, diperkirakan mencapai Rp. 5 miliar,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Minggu (2/3).
Kerugian terbesar dialami pedagang, sebab sebagai besar dagangan yang hangus terbakar terdiri dari kebutuhan sembako.
Sementara Kepala Pasar Sampang Sadimun mengatakan, hampir tidak ada barang yang diselamatkan oleh pedagang. Sebab kebakaran terjadi pada Sabtu (1/3) dinihari, belum ada pedagang yang datang.
Mereka baru tahu kiosnya terbakar pada Sabtu siang. Hingga Minggu api baru benar mati, kebakaran hanya menyisakan puing-puing.
Ratusan kios dan tempat jualan di los yang terbakar berada di lantai dua pasar tersebut. merupakan kios dan los sembako, kelontong dan makanan. Ratusan kios dan tempat jualan di los di lantai atas habis terbakar. ”Kebakaran terjadi sekitar pu­kul 01.00 WIB. Api membakar lantai dua bangunan,” kata Sadimun.
Dikatakan, apa sebab dan di bagian mana terjadi kebakaran masih belum diketahui. Peny­i­dikan tengah dilakukan oleh sejumlah pihak termasuk aparat kepolisian.
Kebakaran Pasar Sampang pada Sabtu lalu merupakan kali kedua. Sebelumnya pda Agusrus 2003, saat masih berupa bangunan pasar lama. Kebakaran kecil juga terjadi di sisi barat pasar tersebut pada tahun lalu dapat dipadamkan sebelum menyebar ke bangunan utama pasar tersebut.

Kebakaran Landa Pasar Sampang, Ratusan Kios Ludes

Kebakaran Landa Pasar Sampang, Ratusan Kios Ludes

Petugas memadamkan api saat terjadi kebakaran
Petugas memadamkan api saat terjadi kebakaran


CILACAP -- Ratusan pedagang pemilik kios di Pasar Sampang, mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Hal ini menyusul peristiwa terbakarnya komplek pasar tersebut pada Sabtu (1/3) dinihari. Akibat kejadian tersebut, kondisi Pasar Sampang hingga Ahad (2/3), tidak  berlangsung aktivitas seperti biasanya. ''Pasar Sampang masih tutup,'' kata Tato (35), seorang pedagang di pasar tersebut.

Menurut saksi mata Heru Santoso (42), warga sekitar pasar, api terlihat mulai berkobar pada pukul 01.00 WIB di salah satu kios di lantai satu. ''Saat itu api berkobar sangat cepat ke beberapa kios lain, sehingga warga yang berusaha memadamkan api tidak mampu lagi memadamkan api dengan peralatan seadanya,'' jelasnya.

Setelah itu, api berkobar cepat ke seluruh area pasar. Tujuh unit pemadam kebakaran yang dikerahkan dari Pemadam Kebakaran Cilacap, Pertamina Cilacap, dan Banyumas, baru berhasil memadamkan api setelah hampir seluruh bangunan pasar yang berlantai dua tersebut, ludes terbakar.

''Tiupan angin yang cukup kencang dan banyaknya barang-barang yang mudah terbakar, menyebabkan api sulit dipadamkan,'' tambahnya. Untungnya, kejadian itu tidak menimbulkan korban luka maupun korban jiwa.

Sejauh ini belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. Yang jelas, selain menampung pedagang yang menggunakan area los pasar, di pasar ini juga ada ratusan kios yang menampung pedagang pakaian, kelontong, bahan makanan dan warung makan

Saturday 1 March 2014

Siswi Korban Rudapaksa Oknum Polisi Lapor ke DPRD Banyumas

Siswi Korban Rudapaksa Oknum Polisi Lapor ke DPRD Banyumas

Siswi Korban Rudapaksa Oknum Polisi Lapor ke DPRD Banyumas
TRIBUN JATENG/FAJAR NUGROHO

SISWI DICABULI- Seorang siswi SMK Swasta di Banyumas inisial RF (17) mengadu ke DPRD Banyumas mengaku telah dicabuli oleh oknum anggota Polsek Rawalo Banyumas, Rabu 5 Februari 2014.

Laporan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho

TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS
- RF (17), siswi SMK swasta di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengaku menjadi korban pencabulan oknum anggota polisi. 
Atas perlakuan tersebut, RF kemudian mengadu ke DPRD Kabupaten Banyumas.
"Saya lapor, karena saya tidak terima sudah dilecehkan oleh seorang oknum anggota polisi," ujar RF kepada Tribun Jateng, saat ditemui di gedung DPRD Banyumas Rabu, (5/2/2014), sekitar pukul 11.00 WIB.
Dia mengakui, telah dicabuli oleh oknum polisi Bripka S yang bertugas di Mapolsek Rawalo, Banyumas.
RF siswi kelas dua SMK Swasta di Banyumas ini  mengakui, sudah beberapa kali diajak oleh oknum polisi itu ke tempat-tempat hiburan dan komplek wisata. Di sana, ia dicekoki minuman keras.
"Kejadian itu saya alami sejak saya masih berusia 16 tahun. Saya awalnya tidak tahu, oknum itu mengajaknya baik-baik, tapi akhirnya merayu untuk mengajak minum-minuman beralkohol dan meminta untuk berhubungan badan," terangnya.
Kedoknya, kata RF, oknum itu mengajak dirinya untuk mengantar surat.
"Sebelum diajak hubungan badan, saya dipaksa suruh minum-minuman beralkohol. Padahal awalnya saya diajak main dan disuruh menemaninya mengantar surat. Tapi tidak tahunya dibawa ke tempat hiburan dan juga pernah ke kamar kosnya," tuturnya.

sumber. TRIBUNNEWS.COM

Diserang Wereng, Banyumas Terancam Kehilangan 6 Ribu Ton Gabah

Diserang Wereng, Banyumas Terancam Kehilangan 6 Ribu Ton Gabah



Purwokerto: Akibat serangan hama wereng batang coklat, produksi padi di Banyumas,  Jawa Tengah (Jateng) terancam kehilangan hingga 6 ribu ton lebih.

Sebab, serangan wereng di wilayah setempat telah mencapai 1.050 hektare (ha).  Jika rata-rata hasil panenan setiap ha mencapai 5-6 ton, maka ancaman kehilangan mencapai 5 ribu-6 ribu ton.

Salah seorang petani di Desa Kedungwuluh, Kecamatan Kembaran, Sarkim,  48, mengungkapkan serangan hama wereng semakin meluas. "Di sini sudah  ada belasan ha yang terserang. Biasanya, kalau ada serangan wereng, maka  tanaman padi sudah tidak dapat diselamatkan," kata Sarkim, Jumat (21/2).

Ia memiliki lahan seluas 7 ribu meter persegi (m2) dan hampir seluruhnya  sudah terkena. "Biasanya hanya hitungan hari saja. Hanya sekitar dua  hari saja, tanaman padi yang biasanya hijau sudah langsung menguning  kecoklatan, seperti terbakar. Sehingga produksi dari 7 ribu m2 yang  biasanya mencapai 4 ton-5 ton gabah tidak dapat dipanen," jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Tjutjun Sunarti  mengatakan hingga pertengahan Februari, serangan hama wereng mencapai  1.050 ha. "Dari luasan tersebut, 844 ha di antaranya ringan, 127 ha  sedang dan 45 ha serangannya berat. Sementara 34 ha lainnya puso," ujar  Tjutjun.

Dijelaskan oleh Tjtutjun, pihaknya telah menyalurkan 2,6 ton pestisida  untuk para petani guna mengendalikan serangan hama wereng. "Luasan lahan  yang kini dikendalikan mencapai 1.808 ha. Lahan yang dikendalikan memang  lebih luas, karena areal pertanian yang belum terkena serangan wereng  juga disemprot," tambahnya.

Menurutnya, meski ada serangan hingga 1.050 ha, tetapi secara prosentase  kecil, sebab areal total tanam mencapai 30 ribu ha. "Memang lahan  pertanian yang puso tidak mungkin bisa panen, tetapi luasannya kecil sehingga tidak akan mengganggu pasokan pangan di Banyumas," tandas  Tjutjun.

Hajat Leuweung, Kisah Pindahnya Pemimpin di Banyumas ke Padaherang

Hajat Leuweung, Kisah Pindahnya Pemimpin di Banyumas ke Padaherang

M. ILHAM PRATAMA/"PRLM"M. ILHAM PRATAMA/"PRLM"

PENJABAT Bupati Kabupaten Pangandaran Endjang Naffandy (kedua kiri), didampingi istrinya, Neneng Heny (ketiga kiri), sedang melihat benda pusaka pada acara Hajat Leweung di Dusun Balater, Desa Panyutran, Kecamatan Padaherang, Selasa (25/2/2014). Acara tersebut merupakan syukuran situs keramat Sukalemba. Pada situs tersebut terdapat makam dan bale paseban.*
PRLM - Kabupaten Pangandaran tidak hanya kaya akan lokasi yang indah dan menjadi destinasi pariwisata. Baik laut, maupun pegunungan.
Pangandaran yang kini menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) pun tidak hanya memiliki kuliner bervariasi yang menjadi buruan wisatawan.
Namun demikian, daerah yang baru saja memisahkan diri dari Kabupaten Ciamis pun memiliki segudang budaya khas daerah.
Bertempat di Dusun Balater, Desa Panyutran, Kecamatan Padaherang, Selasa (25/2/2014) dilaksanakan hajat leuweung yang untuk pertama kalinya.
Acara tersebut merupakan syukuran situs keramat Sukalemba. Pada situs tersebut terdapat makam dan paseban.
Dikatakan Kepala Desa Panyutran, Dasto, yang juga selaku juru kunci situs tersebut menceritakan bahwa tempat itu merupakan situs keramat.
Dasto mengatakan, di dalam makam tersebut terdapat tiga makam. Juga bale pertemuan.
"Ini adalah makam Dalem Bendung Nagara yang tercatat 1360 masehi, lalu Dalem Eyang Mangkunegara 1438 masehi, dan Nden Ayu Angsangrawa,” ucapnya.
Dasto mengatakan, dahulunya Eyang adalah pemimpin pemerintahan di Kedung Randu, Banyumas, Jawa Tengah. Yang kemudian hijrah ke Padaherang.
Alasan hijrah itu karena di Kedung Randu terjadi peperangan, dan raja-raja ketika itu memperebutkan Nden Ayu.
“Dengan demikian, mereka bertiga hijrah dan menetap di Padaherang,” ucapnya.
Lebih lanjut Dasto mengatakan, selain makam terdapat pula Bale Paseban. Tempat tersebut merupakan adalah untuk pertemuan Eyang.
Di dalam bale itu pun terdapat sejumlah pusaka. Seperti pedang, gobang, dan benda-benda pusaka lainnya.
Masih dikatakan dia, sering kali ada warga yang datang berziarah. Mereka tidak hanya berasal dari sekitar Kabupaten Pangandaran. Dari luar daerah pun ada.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kabupaten Pangandaran Endjang Naffandy mengatakan bahwa pagelaran tersebut merupakan yang pertama kali. Melihat animo dan antusias warga, maka dapat dijadikan agenda rutin setiap tahunnya.
“Ini bisa menjadi daya tarik wisata ziarah, dan wisata seni budaya. Sebab, di sini terdapat sejumlah kesenian khas seperti ronggeng gunung,” ucapnya.

Tari Lengger Banyumas pikat pengunjung di Serbia


Tari Lengger Banyumas pikat pengunjung di Serbia

Ilustrasi. Tari lengger.
Kami sangat bangga bisa ikut memeriahkan pameran pariwisata dengan menampilkan tari pergaulan dari Banyumas, Jawa Tengah,"
Beograd  - Tari pergaulan Lengger Banyumas yang dibawakan oleh kelompok "Coconut Mind" memikat pengunjung pameran pariwisata internasional (IFT) ke-36 yang digelar di paviliun Indonesia di Serbia, Jumat (28/2) sore.

Para penari mengajak para pengunjung yang memenuhi pavilun yang mengusung tema Phinisi dan diikuti 11 industri pariwisata dari Tanah Air itu untuk ikut menari bersama.

"Kami sangat bangga bisa ikut memeriahkan pameran pariwisata dengan menampilkan tari pergaulan dari Banyumas, Jawa Tengah," ujar salah satu penari asal Solo yang tergabung dalam kelompok Coconut Mind, Wirastuti Susilaningtyas (31) kepada Antara London.

Suatu kebanggaan bisa tampil menyemarakan Paviliun Indonesia, ujar Tuti yang pernah ikut dengan Garin Nugroho pada acara pementasan Opera Jawa, Tusuk Konde, di Paris.

Menurut Tuti, panggilan akrab Wirastuti Susilaningtyas, yang sudah sering mengikuti misi budaya Indonesia di luar negeri, senang bisa ikut menyemarakan pameran yang dibuka oleh Menteri Ekonomi Serbia Igor Mirovic.

Ia mengatakan pengalaman yang menarik grup asal Solo itu bekerja sama dengan Coconut Mind untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia dalam pameran, dimana Indonesia menjadi mitra penyelenggara pameran yang digelar untuk ke-36 kalinya.

Perempuan yang pernah tampil dalam opera "Coronation of Popea" di gedung Opera London, dan menari dalam karya Atila Soeryajaya di Chiang Mai, Thailand, ini mengharapkan dengan kehadiran penari dari Solo dapat memberikan dampak positif bagi pariwisata dan kebudayaan Indonesia.

Selain Wirastuti Susilaningtyas, penari lainnya adalah Cahwati, Fitria Trisha Murti, Agustina Kristianti, Siska Hariyati, Danang Pamungkas, Havid Ponk Zaharia Koestoto. Mereka didukung empat pemusik, yaitu Sigit Pratama, Misbahhudin, Yulianto Dwi Nugroho dan Dwi Harjanto. Mereka juga tampil dalam acara Malam Budaya Indonesia yang dihadiri ibu negara Serbia.

Sementara itu penari lainnya, Danang Pamungkas mengatakan kesan yang menarik baginya saat tampil dalam acara itu adalah bisa mengekspresikan diri untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia Luar.

Selain itu, katanya, ajang ini merupakan kesempatan bagi generasi muda untuk mempelajari kebudayaan luar. Ia kerja sama semacam ini akan terus terjalin sehingga Indonesia akan semakin maju dan negara lain akan lebih terbuka lagi untuk bekerja sama, baik lewat budaya maupun yang lain.

Sementara tim kesenian dari Bayuasin menampilkan seni tradisional dari Musi Banyuasin yang ditarikan secara bersama yang disebut tari Missal Dana.

Tari ini dibawakan oleh remaja yang sedang bergembira berjumpa dengan sahabat-sahabat mereka lalu berpasang-pasangan dengan gerakan yang sederhana dan kompak. Selain itu juga terlihat lemah gemulai diiringi musik yang bernuansa irama Melayu.

Tim Musi Banyuasin juga menampilkan Tari Ginde Menindai yang merupakan gambaran dari anak seorang pemuka masyarakat pada zaman dahulu, kehidupan kesehariannya dipingit.

Tari Ginde Menindai dibawakan dengan gerak dinamis, diiringi musik rampak, gendang, gitar gambus, gong, gitar tunggal yang diangkat dari ciri khas musik daerah Kabupaten Musi Banyuasin dan bernuansakan Islam.

Ribuan Surat Suara di Banyumas Rusak

Ribuan Surat Suara di Banyumas Rusak




Purwokerto: KPU Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), menemukan lebih dari 1.700 surat suara untuk Pemilu 2014 rusak. Jumlah tersebut bakal bertambah, karena baru tiga hari pekerja melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara.

Petugas Sekretariat KPU Banyumas Hirawan mengungkapkan bahwa setelah pekerja melakukan pelipatan surat suara, ditemukan 1.771 surat suara yang rusak.

"Misalnya surat suara yang bolong, potongan yang tidak sempurna serta terdapat tinta pada surat suara. Seluruh surat suara yang rusak untuk sementara dikumpulkan terlebih dahulu," jelas Hirawan, Kamis (27/2).

Menurutnya, jumlah surat suara yang rusak kemungkinan masih akan bertambah. Sebab, saat ini para pekerja baru melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Padahal, nantinya akan ada surat suara DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten.

Anggota KPU Banyumas Waslam mengatakan surat suara yang rusak tidak akan dipergunakan pada Pemilu 2014 mendatang. â€Å“Saat ini, para pekerja kami minta untuk menyisihkan surat suara yang rusak. Setelah akhir penyortiran dan pelipatan, nantinya bakal dilaporkan ke KPU Provinsi Jateng," jelas Waslam.

Menurutnya, penyortiran dan pelipatan surat suara melibatkan 530 pekerja. Mereka bekerja sejak jam 09.00 WIB hingga 15.00 WIB, kemudian dilanjutkan pada jam 16.00 WIB hingga 22.00 WIB. Penyortiran dan pelipatan suara akan berlangsung sampai 8 Maret mendatang.

Jumlah surat suara yang disortir dan dilipat sebanyak 1,3 juta lebih masing-masing untuk DPD, DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten.

Langgar Aturan, Pemkab Banyumas Segel Dua Toko Modern

Langgar Aturan, Pemkab Banyumas Segel Dua Toko Modern

Ilustrasi

Purwokerto: Pemkab Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) melakukan penyegelan terhadap dua  toko waralaba modern yang beroperasi di kabupaten setempat. Ada dua toko  modern yang disegel yakni di Jl Raya Baturraden dan di Ledug, Kembaran,  Banyumas.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyumas Rusmiyati  mengatakan kedua toko modern itu disegel karena tidak memenuhi syarat  perizinan usaha. "Karena tidak memenuhi izin usaha, maka langsung  dilakukan penyegelan. Sebab, operasionalnya tidak sesuai dengan Perda  Banyumas," tegas Rusmiyati, Jumat (21/2).

Ada 67 anggota Satpol PP yang dikerahkan untuk melakukan tugas  penyegelan tersebut. Tidak ada upaya perlawanan dari pengelola kedua  toko modern, bahkan toko yang di Jl Baturraden tidak buka, sehingga  langsung disegel.

"Penyegelan toko modern di Jl Baturraden merupakan  kelima kalinya, sementara yang ada di Ledug sudah kali ketiga. Pokoknya, mereka harus tutup karena tidak sesuai dengan perda," ujarnya.

Rusmiyati menegaskan pengelola dua toko modern tidak bisa membuka  tokonya sebelum mereka memenuhi persayaratan seperti yang diamanatkan  dalam Perda No 3 tahun 2010 mengenai Penataan dan Pembinaan Pasar  Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.

Nanti Malam, Ketinggian Pasang Air Laut di Cilacap 1,8 Meter

Nanti Malam, Ketinggian Pasang Air Laut di Cilacap 1,8 Meter

Nanti Malam, Ketinggian Pasang Air Laut di Cilacap 1,8 Meter
Ilustrasi gelombang tinggi

SEMARANG - Prakirawan Stasiun Meteorologi Cilacap Nurmaya menginformasikan dalam keterangan tertulisnya, pasang air laut di sekitar Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap terjadi pada Kamis (27/2/2014) petang.
"Ketinggian air pasang bisa mencapai 1,8 meter pada pukul 19.00. Ini bersumber pula pada data Dishidros TNI AL," kata Nurmaya kepada Tribun Jateng, Kamis (27/2/2014).
Dia menyebutkan, secara umum kondisi cuaca di sekitar Pelabuhan Tanjung ini masih berpeluang terjadi hujan antara siang hingga malam hari.Kemudian arah angin, lanjutnya, yang berkecepatan antara 5 hingga 15 knots itu dari barat laut hingga timur laut. Dan gelombang air laut berkisar di ketinggian 0,1 hingga 0,3 meter.
"Suhu udara yang berlaku hingga Jumat (28/2/2014) tersebut berkisar 25 hingga 32 derajat Celcius serta kelembabannya di angka 60 hingga 95 persen," jelasnya.
Sebagai informasi lanjutan, kondisi air pasang tersebut akan mengalami surut yang mencapai di 0,5 meter pada dini hari, atau Jumat (28/2/2014) pukul 01.00.

Dituduh Mencuri Kayu, Belasan Warga Cilacap Diadili

Dituduh Mencuri Kayu, Belasan Warga Cilacap Diadili



Cilacap: Belasan warga Cilacap, Jawa Tengah, diseret ke pengadilan atas dugaan pencurian kayu milik Perhutani. Sebelumnya warga mengklaim bahwa tanah tersebut adalah hasil pewarisan yang kini justru dikuasai oleh Perhutani.

Sebanyak 16 warga dari Desa Kamulyan dan Desa Sidasari, Kecamatan Bantarsari, Cilacap, harus menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Cilacap dengan dakwaan mencuri kayu jati milik Perhutani pada bulan November 2013. Tindakan warga ini sendiri dipicu klaim atas kepemilikan tanah seluas 80 hektare sebagai tanah warisan, namun saat ini tanah tersebut justru dikuasai oleh Perhutani yang digunakan sebagai kawasan hutan jati.

Hakim yang mengagendakan sidang putusan sela juga memutus bahwa kasus tersebut akan terus berjalan untuk pemeriksaan saksi pada sidang berikutnya. Hal ini justru membuat penasihat hukum para terdakwa yakni Hamzal Wahyuddin dari Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta kecewa.

Dalam pemeriksaan sebelumnya para terdakwa yang terancam hukuman lima tahun penjara itu tidak didampingi oleh penasihat hukum. Selain itu tanah tersebut juga dalam sengketa yang seharusnya bisa menjadi perhatian hakim dalam memutus perkara tersebut.

Usai mendengar putusan sela, puluhan warga dan keluarga para terdakwa langsung menyerbu ke dalam ruang tahanan pengadilan. Mereka bahkan hingga menitikkan air mata kesedihan atas kasus yang kini harus dihadapi oleh keluarganya.

Bandara Tunggul Wulung Cilacap Dibuka Kembali

Bandara Tunggul Wulung Cilacap Telah Dibuka Kembali

Bandara Tunggul Wulung Cilacap Dibuka Kembali
Bandara Tunggul Wulung Cilacap


CILACAP - Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah, dibuka kembali setelah sempat ditutup akibat terkena dampak abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud, Jawa Timur.
"Sudah dibuka. Tadi sudah ada pesawat yang turun," kata Kepala Bandara Tunggul wulung, Banggas Silitonga, di Cilacap, Minggu (16/2/2014), seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, sebenarnya pada hari Sabtu (15/2), telah ada satu pesawat komersial yang mendarat di Bandara Tunggul Wulung. Namun, hal itu hanya dilakukan pada saat kondisi cuaca terlihat cerah.
"Sebenarnya itu (pesawat yang mendarat) melihat kondisi. Kita kasih kesempatan kepada mereka, kalau berani, ya, monggo," katanya.
Menurut dia, cuaca pada hari Minggu pagi ini terlihat cerah sehingga kemungkinan Bandara Tunggul Wulung dapat melayani penerbangan komersial dengan normal.
Seperti diberitakan, Bandara Tunggul Wulung sejak Jumat (14/2) pagi, ditutup untuk sementara karena kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk penerbangan akibat adanya hujan abu dari letusan Gunung Kelud di Jawa Timur.
Bandara Tunggul Wulung Cilacap melayani rute penerbangan Halim Perdanakusuma-Cilacap dan sebaliknya (tiga kali dalam sehari) serta Cilacap-Semarang dan sebaliknya (satu kali dalam sehari). Selain itu, Bandara Tunggul Wulung juga menjadi "basecamp" lima sekolah penerbangan.

Polres Cilacap Kejar Seorang Mahasiswa Pengedar Ganja

Polres Cilacap Kejar Seorang Mahasiswa Pengedar Ganja

 Garis Polisi (ilustrasi)
Garis Polisi (ilustrasi)

CILACAP -- Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah, mengejar seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Cilacap karena diduga menjadi pengedar ganja.

"Kami sudah mengantongi identitasnya dan akan segera dilakukan penangkapan," kata Kepala Polres Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Andry Triaspoetra didampingi Kepala Subbagian Humas Ajun Komisaris Polisi Siti Khayati, di Cilacap, Minggu petang.

Menurut dia, pengejaran terhadap mahasiswa tersebut dilakukan setelah Satres Narkoba Polres Cilacap menangkap seorang pria berinisial BJL (34) saat melakukan pengerebekan di salah satu warung internet (warnet), Jalan Gatot Soebroto, Kelurahan Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, pada Rabu (19/2).

Dalam hal ini, kata dia, anggota Satres Narkoba mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya peredaran narkotika jenis ganja.

"Setelah melakukan penyelidikan hampir satu bulan, anggota kami yang dipimpin Kepala Satres Narkoba AKP Anung Suyadi menggerebek salah satu warnet di Jalan Gatot Subroto. Di tempat tersebut, anggota kami menangkap seorang pria berinisial BJL karena dicurigai memiliki dan membawa paket ganja," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya segera menggeledah BJL yang membawa sebuah tas punggung berwarna hijau tersebut.

Saat dilakukan penggeledahan, lanjut dia, polisi menemukan sebuah tas plastik warna hitam yang berisi 15 paket ganja seberat 38,4 gram dan sebuah telepon seluler beserta kartu teleponnya yang diduga digunakan untuk berkomunikasi saat bertransaksi narkoba.

Menurut dia, pihaknya segera membawa tersangka ke Markas Polres Cilacap guna proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

"Dalam pemeriksaan, tersangka BJL mengaku bahwa ganja tersebut didapat dari temannya yang saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu akademi di Cilacap. Kami sudah mengantongi identitasnya dan akan segera dilakukan penangkapan," katanya.

PSCS Cilacap Siap Gelar Laga Uji Coba Segitiga

PSCS Cilacap Siap Gelar Laga Uji Coba Segitiga

Sejumlah pemain PSCS Cilacap melakukan ujicoba lapangan. (ilustrasi)
Sejumlah pemain PSCS Cilacap melakukan ujicoba lapangan. (ilustrasi)

CILACAP -- Manajemen PSCS Cilacap siap menggelar laga uji coba segitiga guna mengasah kemampuan fisik dan teknik. Tim yang berjuluk Laskar Nusakambangan itu akan menghadapi kompetisi Sepak Bola Divisi Utama Tahun 2014.
"PSCS sebagai tuan rumah akan mengundang dua tim Divisi Utama untuk mengikuti laga uji coba segitiga ini, yakni Persiku Kudus dan Persitara Jakarta Utara. Laga uji coba ini akan digelar pada hari Jumat (28/2) hingga Ahad (1/3)," kata Sekretaris PSCS Cilacap, Basuki Priyo Nugroho, di Cilacap, Selasa (25/2).
Menurut Basuki, laga uji coba menjelang kompetisi tersebut sangat penting guna melihat sejauh mana perkembangan pemain setelah digembleng oleh pelatih. Selain itu, pelatih juga bisa berimprovisasi untuk mencari komposisi pemain terbaik agar siap diterjunkan saat kompetisi.
"Laga uji coba ini ditujukan agar PSCS dalam kondisi siap tempur saat kompetisi sesungguhnya digulirkan," kata Basuki menegaskan.
Dipilihnya Persiku dan Persitara sebagai lawan tanding disebabkan kedua tim tersebut memiliki materi pemain yang cukup merata di semua lini dan memiliki kualitas yang sepadan dengan PSCS. Diharapkan para pemain PSCS akan semakin termotivasi untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya agar terpilih oleh pelatih untuk mengisi starter saat kompetisi.
"Persiku dan Persitara juga sudah malang melintang di kompetisi Divisi Utama, sehingga kesempatan ini bisa digunakan pelatih untuk mencari komposisi tim terbaik," kata Basuki.
Laga uji coba segitiga tersebut juga akan dijadikan sebagai ajang seleksi bagi dua pemain asing yang saat ini telah mengikuti latihan, yakni Gbene Friday dan Diego Santos. Basuki menambahkan salam laga uji coba tersebut, Gbene Friday dan Diego Santos akan menempati posisi penyerang.

Usir imigran, Australia diminta belajar hukum internasional

Usir imigran, Australia diminta belajar hukum internasional

Usir imigran, Australia diminta belajar hukum internasional
Kapal imigran
Sikap tentara Australia mengusir imigran gelap dari perairannya ke perairan Indonesia disesalkan banyak pihak. Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan pemerintah Australia tidak memahami kode etik internasional.

Oleh karena itu, ia meminta kepada Pemerintah Australia untuk bisa duduk bersama atas masalah imigran tersebut. "Australia harus belajar lagi dalam melakukan aturan internasionalnya. Kalau dia membawa sekoci itu di garis perbatasan, melepaskannya kemudian sekoci itu dihidupkan lalu diarahkan dan diusir. Menurut saya harus berlaku kode etik sesama bangsa," ujar TB Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, (12/2).

Berdasarkan data intelijen yang diperolehnya, ada sekitar 63 ribu imigram gelap yang hendak ke Australia. Oleh karena itu, ia mengajak pemerintah Australia dan negara terkait untuk dapat menangani masalah ini.

"Sebaiknya duduk beserta negara-negara lain dan negara asal untuk menyelesaikan masalah ini. Jangan melakukan tindakan di luar ketentuan-ketentuan hukum internasional dan hukum lokal yang berlaku," pungkasnya.

Seperti diketahui, puluhan imigran gelap ditemukan terdampar di Pantai Barat Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Para imigran itu langsung dibantu dan diamankan oleh Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) dan petugas.

Petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pangandaran, Asep Udel mengatakan, para imigran ini hendak menuju ke wilayah Australia. Setelah sampai di sana, kapal yang mereka tumpangi dihadang kepolisian Australia.

"Pengakuan dari imigran katanya sudah melewati perbatasan, tapi oleh petugas di Australia disuruh kembali ke perairan Indonesia," kata Asep.

Akhirnya mereka kembali ke Indonesia dengan bahan bakar yang tersisa dan terdampar di Pantai Pangandaran. Dari para imigran tersebut, sebanyak tujuh belas orang diamankan di markas Polsek Pangandaran, enam orang oleh Satuan Polairud Pangandaran dan delapan orang oleh TNI Angkatan Laut.

"Dari mereka yang diamankan ada anak-anak dan ibu yang lagi hamil," jelas dia.

Australia tolak imigran gelap hingga terdampar di Kebumen

Lagi, Australia tolak imigran gelap hingga terdampar di Kebumen


Lagi, Australia tolak imigran gelap hingga terdampar di Kebumen
Kapal imigran gelap.
Sebanyak 26 imigran dari berbagai negara di Timur Tengah dilaporkan terdampar di pantai selatan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

"Berdasarkan laporan yang kami terima dari Pos TNI Angkatan Laut di Pantai Logending, Kebumen, serta Pak Bejo dari SAR Lawet Perkasa Kebumen, imigran tersebut terdampar sekitar pukul 13.00 WIB," kata Koordinator Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap Tri Joko Priyono saat dihubungi antara dari Cilacap, Senin (24/2).

Dalam hal ini, kata dia, petugas Pos TNI AL melihat ada sebuah kapal yang diduga mengangkut imigran terdampar sekitar 2 kilometer sebelah timur Pantai Argopeni, Kebumen.

Akan tetapi ketika Satuan Rescue Unit (SRU) Basarnas Pos SAR Cilacap tiba di lokasi kejadian, sekitar pukul 14.30 WIB, seluruh imigran telah berada di daratan.

"Namun ada salah satu orang yang mengantarkan imigran tersebut melarikan diri dan saat ini dalam pengejaran," katanya.

Menurut dia, berdasarkan hasil pendataan terhadap para imigran yang seluruhnya laki-laki, mereka berasal dari Pakistan, Iran, Afganistan, dan Uni Emirat Arab.

Dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan Kepolisian Resor Kebumen bersama Kantor Imigrasi Cilacap, kata dia, para imigran tersebut mengaku kedatangannya ditolak oleh pemerintah Australia.

"Mereka kemudian diberi fasilitas sekoci warna oranye yang dilengkapi dengan AC, televisi, dan fasilitas lainnya. Sekocinya sama persis dengan sekoci pengangkut imigran yang terdampar di Pangandaran, Jawa Barat, beberapa waktu lalu," kata dia menjelaskan.

Ia mengatakan bahwa salah seorang imigran mengaku sakit karena empat hari tidak makan.

"Padahal, fasilitas mereka lengkap. Kami tidak tahu, apakah dia pura-pura atau benar-benar sakit," katanya.

Menurut dia, para imigran tersebut akan dibawa ke tempat penampungan sementara di Kantor Imigrasi Cilacap dengan menggunakan bus pada Senin malam setelah pendataan selesai dilakukan.

Ia mengatakan bahwa sekoci yang digunakan untuk mengangkut para imigran akan ditarik ke Pos TNI AL di Pantai Logending, Kecamatan Ayah, Kebumen.

"Saat ini, sekoci tersebut sudah diamankan oleh warga bersama SAR Lawet Perkasa. Besok pagi, rencananya akan ditarik ke Pos TNI AL di Pantai Logending," katanya.

Selain Basarnas Pos SAR Cilacap, kata dia, evakuasi terhadap para imigran tersebut melibatkan petugas Kantor Imigrasi Cilacap, Polres Kebumen, TNI, SAR Lawet Perkasa, dan PMI.

Isi sekoci imigran di Pantai Kebumen dijarah warga

Isi sekoci imigran di Pantai Kebumen dijarah warga


Isi sekoci imigran di Pantai Kebumen dijarah warga
Sekoci imigran di Pantai Kebumen.
Sekoci imigran Timur Tengah yang terdampar di Pantai Karangjambe Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kebumen Jawa Tengah sejak Senin (24/2) hingga kini masih berada di pantai tersebut.

Dari pengamatan, fasilitas yang ada di dalam sekoci berwarna oranye tersebut, sudah tidak ada. "Kemarin warga sempat mengangkut barang-barang yang ada dari dalam kapal. Ada dayung, aki, perbekalan makanan," ujar Andi, warga Desa Argopeni Kecamatan Ayah, saat ditemui, Selasa (25/2).

Andi mengemukakan, banyak warga yang membawa pulang properti yang ada di perahu seperti dayung hingga aki. Menurutnya, baru kali ini ada sekoci yang terdampar di wilayah pantai selatan Kebumen tersebut. "Sekocinya seperti yang ada di kapal besar," ujarnya.

Pantai Karangjambe sendiri berada di daerah dekat perbatasan antara Desa Argopeni dengan Desa Karangduwur Kecamatan Ayah. Medan yang dilalui untuk mencapai lokasi cukup terjal, karena elevasi bukit hingga 80 derajat.

Sementara itu, petugas Pos TNI AL Logending, Sersan Mayor Suwarto, mengatakan perahu tersebut awalnya akan ditarik ke pos TNI AL. "Tapi enggak jadi, karena di beberapa bagian kapal ada yang bocor terkena karang. Apalagi, kapalnya terbuat dari bahan fiberglass," katanya.

Menurut catatan di Pos TNI AL, ada 26 imigran asal Timur Tengah yang berasal dari Iran, Irak, Mesir, Pakistan, dan Bangladesh. Menurut petugas, sekoci tersebut dikabarkan terdampar sekitar pukul 11.30 WIB. Sesampainya di Pantai Karangjambe, para imigran segera berhamburan melarikan diri.

Akhirnya, para imigran berhasil dikumpulkan di Pos TNI AL Logending Ayah. Saat ini, para imigran dibawa ke penampungan imigrasi yang berada di Cilacap Jawa Tengah.

Terdampar di Cilacap, 23 imigran gelap kabur dari penampungan

Terdampar di Cilacap, 23 imigran gelap kabur dari penampungan



Terdampar di Cilacap, 3 imigran gelap kabur dari penampungan
imigran gelap.
Kantor Imigrasi Cilacap melaporkan dari 26 imigran yang terdampar di Pantai Karangjambe Desa Karangduwur Kecamatan Ayah, Kebumen, Jawa Tengah, tiga di antaranya melarikan diri. Ketiganya melarikan diri saat berada di penampungan sementara Kantor Keimigrasian Cilacap, Senin (24/2) malam.

Kepala Subseksi Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Cilacap, Imam Prawira mengatakan ketiga imigran yang lari tersebut berasal dari negara Irak. Mereka melarikan diri setelah menjebol plafon dan teralis jendela.

"Padahal ruangan tersebut sudah kami gembok dan paku, tetapi mereka berhasil menjebol plafon serta teralis yang berada di lantai 2," ujarnya saat ditemui, Selasa (25/2).

Lebih lanjut, Wira mengatakan pihaknya sedang melakukan pengejaran terhadap ketiga imigran tersebut. Selain ketiga orang tersebut, Wira mengemukakan, pada Selasa (25/2) pagi, juga ada satu imigran yang ingin melarikan diri. Imigran tersebut berpura-pura sakit dan kemudian dirujuk ke RSUD Cilacap.

"Setelah sampai di RSUD, imigran ini mencabut infusnya dan lari masuk ke dalam sebuah kantor bank di dekat sana. Tetapi, berhasil kami tangkap dan saat ini sudah ada di penampungan," ucapnya.

Ia mengemukakan, ruang yang digunakan untuk para imigran sebenarnya bukan tempat ideal untuk menjadi tempat penampungan. Namun dalam kondisi terdesak, para imigran tersebut harus ditampung terlebih dahulu di Cilacap. "Sebenarnya yang digunakan untuk tempat penampungan merupakan bekas kantor imigrasi lama yang difungsikan untuk menaruh berkas. Saat ini yang baru direnovasi hanya bagian pagar depan yang ditinggikan," katanya.

Saat ini, jelasnya, pihak Kantor Imigrasi sedang meminta tambahan personel untuk penjagaan tempat penampungan dari petugas Kepolisian Resor (Polres) Cilacap. "Saat ini kami akui, masih kekurangan personel untuk penjagaan. Dalam sehari hanya ada empat orang yang menjaga dan itu saja dibagi shift-nya. Karena itu, kami mengajukan petugas jaga tambahan dari pihak Polres," tuturnya.

23 Imigran di Cilacap tak mau dipulangkan ke negara asal


23 Imigran di Cilacap tak mau dipulangkan ke negara asal

23 Imigran di Cilacap tak mau dipulangkan ke negara asal

Para imigran asal Timur Tengah yang beberapa waktu lalu ditampung di bekas Kantor Imigrasi Cilacap Jawa Tengah mengaku tidak ingin kembali ke negara asal. Keterangan tersebut diungkapkan Kepala Subseksi Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Cilacap, Imam Prawira, saat dihubungi, Jumat (28/2).

"Dari beberapa imigran yang diajak bicara, mereka rata-rata meminta untuk bertahan dan tak ingin kembali ke negara asal. Saat ini, kami belum mengambil langkah apa pun, karena menunggu balasan surat perintah dari pusat," katanya.

Imam mengemukakan, saat ini pihak Imigrasi Cilacap sudah mengajukan surat untuk penanganan 23 imigran yang ditampung sementara. Selain kepada imigrasi pusat, ia mengaku membuat tembusan kepada organisasi internasional yang khusus menangani imigran, yakni International Organization of Migration (IOM). "Tetapi kami juga belum dapat balasan dari IOM, mungkin karena banyak kasus yang ditanganinya," ujarnya.

Kemungkinan, menurut Imam, para imigran tersebut akan dipindahkan ke rumah detensi imigran. Namun, kepastian tersebut, jelas Imam, masih menunggu persetujuan dari keimigrasian pusat.

Selain itu, pihak imigrasi bekerja sama dengan kepolisian juga sedang melakukan pencarian terhadap 3 imigran asal Irak yang melarikan diri dari tempat penampungan. Saat ini, penyisiran dilakukan di beberapa titik keramaian dan sarana transportasi lainnya di Kota Cilacap.

Sebelumnya diberitakan, sekoci pembawa 26 imigran asal beberapa negara di Asia Barat terdampar di Pantai Karangjambe Desa Karangduwur Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Sekoci mereka kandas di bibir pantai tersebut, sehingga membuat para imigran berusaha menyelamatkan diri. Saat ini, dari 26 imigran, tersisa 23 imigran yang masih ada di penampungan sementara di Cilacap.