Wednesday 19 March 2014

19 Pendaki Gunung Slamet Dipulangkan

19 Pendaki Gunung Slamet Dipulangkan

Mereka berhasil dievakuasi dari Pos V Pendakian.

Rabu, 12 Maret 2014
Foto ilustrasi pendaki gunungFoto ilustrasi pendaki gunung
BANYUMAS - Sebanyak 19 pendaki Gunung Slamet akhirnya dipulangkan setelah gunung itu berstatus Waspada sejak Senin. Mereka ini merupakan kelompok pendaki asal Jakarta.

Laporan wartawan tvOne dari Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu 12 Maret 2014, mereka berhasil dievakuasi dari Pos V Pendakian. Sebelum dikembalikan ke Jakarta, mereka sempat diistirahatkan di Pondok Pemuda, Posko I, Bambangan, Purbalingga.

Mereka diangkut menggunakan truk dan kemudian diantar ke Stasiun Purwokerto untuk menajutkan perjalanan ke Jakarta.

Anwar, salah satu pendaki, mengaku tak merasa ada yang ganjil dengan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa ini. "Kami tidak tahu jika status Gunung Slamet sudah dinaikkan, dan pendaki dilarang naik," katanya.

Yang berbeda, kata dia, hanya bau belerang. Kali ini, baunya sangat kuat. "Tapi, kami masih menjumpai binatang," katanya.

Dia dan rombongan tak mendapat informasi karena tidak ada sinyal telepon. Padahal, petugas Posko Bambangan sudah mengirim pesan singkat bahwa mereka harus turun karena bahaya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional menaikkan status Gunung Slamet dari Normal menjadi Waspada terhitung 10 Maret 2014 pukul 21.00 WIB. Ini menyusul meningkatnya aktivitas gunung yang berada di lima Kabupaten di Jawa Tengah itu. Gunung Slamet berada di perbatasan Kabupaten Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, peningkatan kegempaan sudah berlangsung sejak 2 Maret. Pada 8-10 Maret, terjadi 441 gempa hembusan dan 9 kali gempa vulkanik dangkal.

Mereka berhasil dievakuasi dari Pos V Pendakian.

Rabu, 12 Maret 2014
Foto ilustrasi pendaki gunungFoto ilustrasi pendaki gunung

banyumas - Sebanyak 19 pendaki Gunung Slamet akhirnya dipulangkan setelah gunung itu berstatus Waspada sejak Senin. Mereka ini merupakan kelompok pendaki asal Jakarta.

Laporan wartawan tvOne dari Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu 12 Maret 2014, mereka berhasil dievakuasi dari Pos V Pendakian. Sebelum dikembalikan ke Jakarta, mereka sempat diistirahatkan di Pondok Pemuda, Posko I, Bambangan, Purbalingga.

Mereka diangkut menggunakan truk dan kemudian diantar ke Stasiun Purwokerto untuk menajutkan perjalanan ke Jakarta.

Anwar, salah satu pendaki, mengaku tak merasa ada yang ganjil dengan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa ini. "Kami tidak tahu jika status Gunung Slamet sudah dinaikkan, dan pendaki dilarang naik," katanya.

Yang berbeda, kata dia, hanya bau belerang. Kali ini, baunya sangat kuat. "Tapi, kami masih menjumpai binatang," katanya.

Dia dan rombongan tak mendapat informasi karena tidak ada sinyal telepon. Padahal, petugas Posko Bambangan sudah mengirim pesan singkat bahwa mereka harus turun karena bahaya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional menaikkan status Gunung Slamet dari Normal menjadi Waspada terhitung 10 Maret 2014 pukul 21.00 WIB. Ini menyusul meningkatnya aktivitas gunung yang berada di lima Kabupaten di Jawa Tengah itu. Gunung Slamet berada di perbatasan Kabupaten Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, peningkatan kegempaan sudah berlangsung sejak 2 Maret. Pada 8-10 Maret, terjadi 441 gempa hembusan dan 9 kali gempa vulkanik dangkal.

No comments:

Post a Comment