7 PENYAKIT YANG PERLU DIWASPADAI PADA SAAT MUSIM HUJAN
Penyakit
Diare sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu (personal
hygine). Pada saat musim hujan dengan curah hujan tinggi maka potensi
bajir meningkat. Banjir berkaitan erat dengan kebersihan, pada saat
banjir sumber-sumber air minum masyarakat khususnya sumber air minum
dari sumur dangkal akan ikut tercemar, sehingga ketersediaan air bersih
menjadi terbatas dan potensial menimbulkan penyakit Diare disertai
penularan yang cepat.
Demikian
penjelasan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H,
DTCE, mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan penyakit menular yang
harus diwaspadai pada saat banjir, sebagaimana diterima Pusat Komunikasi
Publik melalui surat elektonik (27/11).
Untuk
menanggulangi penyakit Diare, Prof. Tjandra menyarankan agar masyarakat
tetap waspada dengan membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan
makan dan setelah buang air besar; merebus air minum hingga mendidih;
menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan sampah di sekitar tempat
tinggal; dan segera hubungi petugas kesehatan terdekat bila ada gejala
Diare.
Selain Diare, penyakit Demam
Berdarah juga menjadi salah satu penyakit yang patut diwaspadai pada
saat musim hujan, karena akan terjadi peningkatan tempat perindukan
nyamuk Aedes Aegypti. Sering kali pada musim hujan akan banyak genangan
air dan sampah yang dapat memicu berkembang biaknya nyamuk tersebut.
Untuk
itu diharapkan masyarakat agar berpartisipasi secara aktif melalui
gerakan 3 M yaitu, mengubur kaleng-kaleng bekas; menguras tempat
penampungan air secara teratur dan menutup tempat penyimpanan air dengan
rapat. Masyarakat juga dianjurkan untuk segera membawa keluarganya ke
sarana kesehatan apabila ada anggota keluargannya yang sakit dengan
gejala panas tinggi yang tidak jelas sebabnya, disertai adanya
tanda-tanda perdarahan.
Penyakit
ketiga yang menjadi catatan untuk diwaspadai masyarakat adalah
Leptospirosis. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis yang
disebabkan oleh bakteri leptospira dan ditularkan melalui hewan.
Di
Indonesia hewan yang dapat menularkan penyakit tersebut adalah tikus,
melalui kotoran air kencingnya. Seseorang yang ada luka, kemudian
bermain/terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing
tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut potensi
terinfeksi dan akan jatuh sakit.
Langka-langkah
untuk mengantisipasi penyakit Leptospirosis adalah dengan menjaga
kebersihan lingkungan sekitar dan hindari bermain air pada saat banjir,
terutama pada saat luka; Gunakan pelindung misalnya sepatu bila ke
daerah banjir; dan Segera berobat ke sarana kesehatan apabila sakit
dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala disertai menggigil.
Keempat
adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang disebabkan oleh
bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dari penyakit
tersebut dapat berupa batuk, demam, dapat disertai sesak napas, nyeri
dada.
Penangganan penyakit ini
dilakukan dengan cara, istirahat; pengobatan simtomatis sesuai gejala;
meningkatkan daya tahan tubuh; menutup mulut ketika batuk dan tidak
meludah sembarangan agar orang di sekitar tidak tertular oleh penyakit
tersebut. Salah satu tempat yang dapat menimbulkan terjangkitnya
penyakit ISPA adalah pengungsian, karena disana berkumpulnya banyak
orang.
Pada musim banjir yang menjadi masalah kesehatan lainnya adalah penyakit kulit, berupa infeksi atau alergi, karena kebersihan yang tidak terjaga dengan baik. Seperti pada ISPA, tempat berkumpulnya orang khususnya di pengungsian juga berperan dalam penularan infeksi kulit.
Pada musim banjir yang menjadi masalah kesehatan lainnya adalah penyakit kulit, berupa infeksi atau alergi, karena kebersihan yang tidak terjaga dengan baik. Seperti pada ISPA, tempat berkumpulnya orang khususnya di pengungsian juga berperan dalam penularan infeksi kulit.
Penyakit yang perlu diwaspadai
masyarakat, yaitu penyakit saluran cerna seperti demam tifoid. Faktor
kebersihan makanan memegang peranan penting dalam terjangkitnya penyakit
tersebut. Selain itu dapat terjadi perburukan penyakit kronik yang
memang sudah diderita, karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim
hujan berkepanjangan yang menimbulkan banjir.
Selain
mengungkapkan 7 penyakit yang harus diwaspadai pada musim hujan ini,
Prof. Tjandra mengingatkan kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), makan yang baik dan bersih,
istirahat yang cukup dan senantiasa melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS). Adapun 5 titik kritis CTPS yang harus diperhatikan adalah,
sebelum makan; sebelum mengolah makanan; setelah buang air besar (BAB);
setelah menceboki anak dan setelah memegang benda di lingkungan yang
kotor dan hewan.
sumber : depkes.go.id
sumber : depkes.go.id
No comments:
Post a Comment