PERAWATAN CILILIN
Banyak pemilik burung cililin mengeluh : “Kenapa
burung cililin itu sensitiv gampang mati sih Om?”, bahkan ada yang
sampai kapok memelihara burung masteran cililin ini karena menurut
ceritanya dia sudah 2 kali memiliki cililin tetapi tiba2 mati begitu
saja, “Matinya dadakan Om”. Ini beberapa tips rawatan burung cililin
yang kami dapat berdasarkan pengalaman pahit yang pernah kita alami
juga.
Pertama : memberi makan burung cililin yang sudah ngevoor
tidak boleh kekenyangan atau bahkan kekurangan karena kalau kekenyangan
cililin akan malas berbunyi tapi juga jangan kekurangan karena akan
mengakibatkan kematian. Standar pemberian jangkriknya (EF) pagi jam
08.00 sebanyak 8-10 ekor dan sore jam 15.30 juga 8-10 ekor, siang hari
jam 12.00 alangkah baiknya dikasih kroto segar sebanyak 1 sendok makan
jika ini tidak memungkinkan maka bisa diganti dengan pemberian jangkrik
lagi sebanyak 4 ekor saja.
Apabila kita membeli seekor cililin yang
sudah ngevoor total dari seseorang alangkah baiknya kita tanyakan menu
makannya karena kadang ada yang memberikan makan jangkriknya sampai 20
ekor setiap waktu makannya, nah kalau sampai segitunya begitu kita take
over menu makannya langsung kita rubah saja perlahan-lahan seperti yang
kami sebutkan diatas karena pemberian makan jangkrik yang berlebihan
bisa membuat si burung lebih banyak diamnya atau bahkan bisa
mengakibatkan kematian juga, disamping itu juga pemborosan yang sia2.
Kedua : penjemuran cililin cukup singkat saja sekitar 10 menit atau
paling lama 15 menit. JANGAN LEBIH! Dan itu tidak harus setiap hari,
cukup 1 minggu 2- 3 kali saja. Survei membuktikan cililin yang jarang di
jemur justru lebih bertahan hidup dari pada yang sering dijemur.
Apabila jadwal penjemuran tiba dan angin agak bertiup kencang lebih baik
niat menjemurnya di urungkan saja karena (terutama) cililin sangat peka
terhadap angin, sama halnya dengan murai batu.
Ketiga :
penempatan cililin di dalam rumah jangan di posisi angin lewat, misal
lurus di antara dua pintu atau jendela. Akan lebih baik apabila kita
taruh di salah satu sudut ruangan. Di malam hari tidak usah di kerodong.
Keempat : cepuk/tempat air minum harus sering di periksa karena hampir
semua cililin yang sudah makan voor akan rakus makannya, jadi sehabis
makan voor dia akan langsung minum setelah minum dimana kondisi paruhnya
sedang dalam keadaan basah dia langsung melanjutkan makan voor lagi dan
begitu seterusnya, otomatis kondisi air minumnya akan menjadi keruh
tercampur voor.
Kalau kondisi air minum tidak terkontrol (kotor)
dikhawatirkan cililin tersebut tidak mau minum yang akhirnya kalau
kondisi ini terus menerus berlanjut otomatis bisa mengakibatkan
kematian. Menjelang malam hari cepuk pakan voornya harus di kontrol
kalau ternyata berkurang harus segera di tambahkan, kadang ada cililin
yang suka main2 dengan voor atau dia memilih-milih voor yang mau
dimakannya sehingga voor bertebaran kemana-mana dan voornya akan
berkurang drastis tanpa sepengetuhan kita.
Semoga ulasan kami ini bisa bermanfaat apabila ada kekurangan2 mohon di tambahkan saja…
No comments:
Post a Comment