Thursday 7 August 2014

Pemilu di Korut: 100% Dimenangi Kim Jong Un

Pemilu di Korut: 100% Dimenangi Kim Jong Un


Jakarta - Mengaku mendapat nol suara di ratusan TPS, Prabowo Subianto menilai Pilpres di Indonesia seperti di negara totaliter, fasis dan komunis, bahkan lebih buruk dari Korea Utara (Korut). Padahal, di Korut, pemilihan kepala negara hanya diikuti calon tunggal yang menang 100 persen.

Tanpa ada pemilih abstain, Kim Jong Un meraih 100% suara dalam pemilu di Korea Utara. Semua pemilih menjatuhkan pilihannya pada pemimpin muda Korea Utara ini, tanpa terkecuali.

"Ini adalah ekspresi dari dukungan mutlak rakyat dan kepercayaan mendalam pada pemimpin tertinggi Kim Jong Un, karena mereka setia kepadanya, memegang dia di harga tinggi," kata kantor berita resmi Korea Utara seperti dilansir oleh AFP, 11 Maret lalu.

Media setempat menyatakan seluruh penduduk Korea Utara mengikuti pemilihan parlemen ini. Tidak ada yang melakukan golput.

"Semua pemilih mengambil bagian, tak ada satupun yang abstain dan semua menjatuhkan pilihannya pada Kim," tulis kantor berita tersebut.

Pemilihan suara bersifat wajib bagi seluruh penduduk Korea Utara kecuali yang terdaftar di luar negeri. Dalam sistem pemilu Korea Utara, terdapat 700 daerah pemilihan dan setiap daerah pemilihan hanya memiliki satu kandidat yang ditentukan negara. Kondisi ini memastikan kemenangan mutlak Kim di setiap lokasi pemungutan suara.

Pemilihan ini digelar untuk menentukan Majelis Rakyat Agung Korea Utara dan diadakan setiap lima tahun sekali. Sistem demokrasi seperti ini baru pertama kali digelar di Korea Utara sejak dipimpin oleh Kim.

Di sidang MK hari ini, Prabowo Subianto menyuarakan kegalauan perolehan nol suara di ratusan TPS. Atas perolehan itu, dia menilai pelaksanaan Pilpres di Indonesia lebih buruk dari Korea Utara.

"Bahkan di Korea Utara pun tidak terjadi, mereka bikin 97,8 persen. Di kita, ada yang 100 persen, ini luar biasa. Ini hanya terjadi di negara totaliter, fasis dan komunis," kata Prabowo di ruang sidang MK, di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2014)

No comments:

Post a Comment