Thursday 7 August 2014

Tuding Pilpres Lebih Buruk dari Korut, Prabowo Dinilai Bunuh Diri

Tuding Pilpres Lebih Buruk dari Korut, Prabowo Dinilai Bunuh Diri



Jakarta - Di sidang MK, Prabowo Subianto curhat soal mendapat nol suara di ratusan TPS. Atas perolehan itu dia menyebut pelaksanaan Pilpres di Indonesia seperti di negara totaliter, fasis dan komunis, bahkan lebih buruk dari Korut. Pernyataan ini diyakini bisa menyerang balik dirinya.

"Pernyataan Prabowo itu berlebihan dan emosional, seharusnya dia menyampaikan argumen kunci yang berdasarkan data, jangan banyak opininya. Itu bisa jadi bumerang bagi Prabowo, tidak melahirkan " kata pengamat politik dari UGM Arie Sujito saat berbincang dengan detikcom, Rabu (6/8/2014).

Arie mengingatkan, kenyataan yang pernah ramai dibicarakan, adalah kasus 17 TPS di Sampang, Madura. Di 17 TPS itu, Jokowi-JK mendapat nol suara.

"Kalau dibalikkan dengan fakta di lapangan, itu bunuh diri statemen politik Prabowo yang seperti itu," ujarnya.

Pernyataan Prabowo diyakini Arie bisa menuai cibiran dari masyarakat. Seharusnya Prabowo lebih mengedepankan penyampaian fakta, bukan opini tak berdasar.

"Ini kan mencari keadilan, bukan membangun opini. Semakin banyak emosi, semakin banyak penilaian publik itu mengada-ngada," tutur Arie.

Di sidang MK, Prabowo Subianto menyuarakan kegalauan perolehan nol suara di ratusan TPS. Atas perolehan itu, dia menilai pelaksanaan Pilpres di Indonesia lebih buruk dari Korea Utara.

"Bahkan di Korea Utara pun tidak terjadi, mereka bikin 97,8 persen. Di kita, ada yang 100 persen, ini luar biasa. Ini hanya terjadi di negara totaliter, fasis dan komunis," kata Prabowo di ruang sidang MK, di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2014).

No comments:

Post a Comment