Wednesday 16 July 2014

Lebih Sebulan Hilang Kontak, 13 Nelayan Asal Cilacap Hilang di Laut

Lebih Sebulan Hilang Kontak, 13 Nelayan Asal Cilacap Hilang di Laut

Lebih Sebulan Hilang Kontak, 13 Nelayan Asal Cilacap Hilang di Laut
foto ilustrasi

Cilacap - Kecelakakan laut kembali menimpa nelayan Indonesia. Kali ini 13 nelayan asal Desa Klaces, Desa Ujungalang, dan Desa Ujunggagak, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dikabarkan hilang saat melaut menggunaka dua unit kapal. Selama lebih kurang dua bulan mereka tidak ada kontak dengan keluarganya.
Berdasarkan informasi, delapan dari 13 nelayan yang hilang itu merupakan anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Jimmy. Mereka adalah Wawan, Rastim, Jajang, Nur, Ngadimun, Sipur, Kismanto, dan Yusmanto (kapten kapal). Semenara lima orang lainnya adalah ABK KM Fufo 5 yang berbendera Taiwan. Mereka adalah Kusriadi, Sudarso, Turino, Rianto, dan Basuki.
Kepala Desa Klaces Samino Hadi Purnomo, Minggu (13/7) mengatakan, delapan ABK KM Jimmy diperkirakan hilang di sekitar Pulau Christmas, Australia. Hingga saat ini mereka masih dalam pencarian.
Menurut Samino, KM Jimmy berangkat dari Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada awal Juni 2014. Pada 10 Juni mereka masih bisa dihubungi oleh keluarganya. Mereka juga menginformasikan sedang mencari ikan di perairan Pulau Christmas. Namun, sejak 30 Juni keluarga kehilangan kontak dengan mereka.
Sementara itu, Kepala Desa Ujunggagak Suprapto Jadi mengatakan, berdasarkan informasi dari keluarga, lima ABK KM Fufo 5 berangkat melaut melalui Pelabuhan Taiwan pada 26 Maret 2014 pukul 04.00 waktu setempat. Kelima ABK tersebut selalu menginformasikan keberadaannya kepada keluarga secara berkala melalui telepon. Namun, ujar dia, sejak Mei 2014 keluarga kelima ABK tersebut kehilangan kontak dengan mereka.
“Atas inisiatif warga, saya diminta mendampingi keluarga menanyakan kondisi para ABK ke perusahaan yang memberangkatkan mereka ke Taiwan, yakni PT. Dwijaya Eka Lestari di Jakarta,” kata Suprapto.
Berdasarkan keterangan PT. Dwi Jaya Eka Lestari, lanjut dia, perusahaan juga kesulitan melacak kebaradaan para ABK karena KM Fufo 5 dan seluruh ABK-nya hilang di laut. Penyebab hilangnya KM Fufo 5 pun masih simpang siur. Namun salah satu informasi menyebutkan kapal tersebut menjadi korban perompakan dan tenggelam di Laut Mauritania, Afrika Selatan.
“Perusahaan masih berusaha melacak keberadaan para ABK KM Fufo karena diperkirakan jumlah korbannya tidak hanya lima nelayan asal Kecamatan Kampung Laut, tetapi juga dari sejumlah daerah, seperti Pemalang, Subang, dan Batam dengan jumlah keseluruhan 12 orang,” kata Suprapto.
Camat Kampung Laut Achmad Nurlaili menambahkan, setelah menerima laporan perihal hilangnya 13 nelayan tersebut pihaknya sudah melaporkan ke pihak terkait. Namun, upaya pertolongan dari pihak terkait sulit dilakukan karena musibah tersebut jauh dari Indonesia.

sumber : beritaempat.com

No comments:

Post a Comment