Sunday 9 February 2014

Oknum Polisi Dituding Cabuli Tiga Remaja

Oknum Polisi Dituding Cabuli Tiga Remaja

PURWOKERTO- Lagi-lagi nama korp kepolisian yang sedang memulihkan nama tercoreng karena ulah anggotanya. Seorang remaja dari Jatilawang, yang masih duduk di bangku kelas dua sebuah SMK Swasta, Rabu (5/2) mengadu ke DPRD Banyumas. Didampingi tokoh pemuda setempat Gus Dullah, remaja 16 tahun, sebut saja Bunga, mengaku menjadi korban pencabulan seorang oknum polisi. Sayangnya di kantor wakil rakyat tersebut para anggota dewan tidak berada di tempat.
Menurut pengakuan Bunga, kasus itu tidak hanya menimpanya. Bahkan ada tiga remaja yang mengaku menjadi korban oknum polisi berinisial S yang saat ini berpangkat Bripka itu. S saat ini bertugas di Polsek Rawalo Banyumas. “Saya lapor karena saya tidak terima sudah dirusak dan sudah dilecehkan oleh oknum polisi,” kata Bunga kepada wartawan di gedung DPRD Kabupaten Banyumas.
Bunga mengaku jika sudah berulang kali diajak oleh oknum polisi tersebut ke tempat hiburan di daerah Baturraden. Bunga juga dicekoki minuman keras. “Dulu waktu saya masih umur 16 tahun, awalnya tidak tahu. Dia awalnya ngajaknya baik-baik tapi akhirnya menjerumuskan. Melakukan hubungan “gitu” terus minum-minuman beralkohol,” ujar.
Dia menjelaskan, awalnya, pelaku mengajak dirinya untuk ditemani mengantar surat. Tapi tanpa sepengetahuannya dirinya dibawa ketempat-tempat hiburan. “Saat diajak hubungan sempet dicekokin minuman. Awalnya diajak main, disuruh nemenin nganter surat tapi tidak tahunya dibawa ke tempat hiburan. Dimasukin ke kamar juga pernah,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, jika perlakuan yang dilakukan oknum polisi itu bukan hanya kepada dirinya. Ada beberapa temannya yang juga menjadi korban pelaku. Namun yang berani menceritakan tentang perbuatan pelaku hanya satu anak.
“Korban lain ada teman saya. Banyak yang jadi korban, cuma yang bener-bener cerita sama saya cuma 1 orang. Tidak tahu yang lainnya karena mungkin takut atau gimana, tapi yang cerita sama saya cuma satu,” ungkapnya. Dia meminta keadilan dan hukuman semestinya.
Korban menuturkan, pelaku tidak pernah menutupi jati dirinya sebagai polisi. Oknum polisi tersebut juga mengaku sudah mempunyai keluarga. “Dia cerita sendiri sama saya kalau dia polisi. Sudah punya istri dan dia pakai seragam. Dia juga pernah suruh saya main ke polseknya dan ngajak saya makan,” tutur dia yang mengatakan jika setelah melakukan hubungan tidak boleh bilang siapa-siapa.
Ia juga mengakui, awal perkenalan dengan pelaku setelah melakukan pengamanan. “Ya kerana sama-sama orang Jatilawang, kami kenal saat Bripka S melakukan pengamanan jika ada acara,” jelasnya.
Gus Dullah menjelaskan, selama tiga bulan terakhir sudah ada tiga remaja yang mengadu tentang perlakuan Bripka S.
“Informasi korban yang kita dapat dan interaksi langsung ada tiga. Rata-rata di bawah umur. Ada yang 16 dan 17 tahun. Satu korban bahkan terpaksa melakukan aborsi akibat ulah oknum polisi tersebut,” kata Gus Dullah.
Dia menjelaskan, keluarga korban dan dirinya sengaja melaporkan kasus ini ke dewan karena khawatir tidak ditanggapi jika melapor langsung ke polisi. “Langkah kami ke Dewan dulu agar ada back up dari sini, karena kami khawatir kasus ini di 86 kan. Setelah dari sini, baru tahap selanjutnya melapor ke Polsek, mungkin nantinya juga ke Propam dan Polres,” tegasnya.
Kapolsek Rawalo, AKP Romandi mengatakan baru mendengar kasus pencabulan yang dilakukan oknum anggotanya tersebut. Dia juga tidak menampik jika ada anggotanya yang berinisial S berada di Polsek yang berada di bawah pimpinannya. “Memang ada anggota atas nama itu. Tapi saya belum mendengar ada kabar itu karena ada laporan resmi dari korban. Jika terbukti benar nanti akan diserahkan ke Polres,” pungkasnya saat dihubungi wartawan.

sumber: Radar Banyumas

No comments:

Post a Comment